Pertemuan Jokowi dan Zulkifli berlangsung tertutup sekitar 25 menit, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Usai pertemuan, Jokowi dan Zulkifli bersama-sama keluar dari ruangan untuk memberi keterangan kepada awak media.
Zulkifli bicara lebih dulu. Ia membantah ada pembicaraan terkait peluang PAN masuk kabinet.
"Tidak ada (pembahasan masuk kabinet), kita ngomong merah putih saja. Karena saya tahu itu (kabinet) hak Prerogatif Presiden," kata Zulkifli.
Zulkifli mengatakan, PAN pada intinya mendukung agar pemerintahan Jokowi-Ma'ruf bisa sukses. Namun ia enggan menegaskan posisi PAN apakah di dalam pemerintahan atau oposisi.
Setelah itu, Jokowi mengantarkan Zukifli keluar ke teras Istana. Jokowi lalu masuk lagi ke dalam dan kembali memberi keterangan ke awak media.
Jokowi lalu mengakui ia dan Zulkfli membahas soal koalisi dan peluang PAN untuk masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf. Namun memang belum ada kesepakatan antara Jokowi dan Zulkfli.
"Ya ada (pembicaraan PAN masuk kabinet), tapi belum sampai final, belum rampung," kata Jokowi.
Namun selain membahas masalah koalisi, Jokowi juga mengaku turut membahas wacana amandemen UUD 1945 dengan Wakil Ketua MPR itu. Selain itu ada juga pembahasan masalah lain seperti radikalisme.
Pada Kamis dan Jumat pekan lalu, Jokowi juga bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Jokowi mengakui dua pertemuan itu membahas soal peluang kedua partai untuk berkoalisi dan masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Sama dengan Gerindra dan Demokrat, PAN juga merupakan partai rival Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 lalu. Ketiga partai itu bersama PKS mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
PAN sendiri pernah berada di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla. Namun menjelang pilpres 2019, kadernya Asman Abnur mundur dari posisi menteri pendayagunaan aparatur sipil negara dan reformasi birokrasi.
https://nasional.kompas.com/read/2019/10/14/15505691/jokowi-akui-bahas-peluang-pan-masuk-kabinet-zulkifli-hasan-membantah