Hal itu disampaikan Bambang yang juga Staf Wakil Presiden dalam acara laporan akhir TNP2K di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (9/10/2019).
"Satu persen orang di Indonesia menguasai 50 persen aset nasional. Jika dinaikkan jadi 10 persen keluarga maka ini menguasai 70 persen. Artinya sisanya 90 persen penduduk memperebutkan 30 persen sisanya. Itu yang perlu dikoreksi," ujar Bambang.
Ia mengatakan saat ini indeks rasio gini Indonesia memang turun dari 0,384 menjadi 0,382. Namun, Bambang menilai capaian tersebut belum mampu menyelesaikan masalah ketimpangan di Indonesia.
Ia menambahkan, jika hal tersebut tak segera diselesaikan maka akan menimbulkan kecemburuan sosial.
Karenanya, ia mengatakan masalah kesenjangan sosial merupakan persoalan serius yang harus diselesaikan.
Bambang mengatakan kesenjangan bisa diselesaikan melalui beberapa program, namun yang paling efektif melalui peningkatan pajak bagi mereka yang berpendapatan tinggi.
"Secara makro, yang paling ampuh di negara lain adalah meningkatkan efektitas perpajakan kita. Pajak itu memang harus dilakukan secara efektif sehingga fair orang yang harus membayar pajak membayar pajak dengan tingkat yang fair juga," lanjut dia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/10/09/17023551/tnp2k-satu-persen-orang-indonesia-kuasai-50-persen-aset-nasional