Hal itu mengingat kebakaran hutan dan lahan biasanya terjadi akibat ulah manusia.
"Sejumlah pelaku yang ditangkap itu kalau ditanya kenapa membakar? Jawabannya dibayar. Kenapa mau dibayar? Dijawab karena saya kesulitan mendapatkan penghasilan," ujar Doni dalam diskusi bertajuk Antisipasi Karhutla Belanjut di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (25/9/2019).
"Karhutla itu ulah manusia ini kan perilaku. Dan untuk mengubah perilaku ini tidak bisa hanya sekadar penegakan hukum," kata Doni.
Dari contoh itu saja, Doni melihat ada persoalan menyangkut kesejahteraan seseorang yang belum terpenuhi.
Kesejahteraan masyarakat setempat bisa dicapai lewat jalur edukasi dan pemberdayaan, terutama menyangkut persoalan lahan gambut.
"Perlu melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, budayawan, tokoh muda, LSM termasuk perguruan tinggi. Perguruan tinggi berperan penting karena dia memegang peranan pendidikan, riset dan pemberdayaan masyarakat," kata dia.
Selain itu, Kementerian Pertanian serta Kementerian Kelautan dan Perikanan juga bisa dilibatkan untuk memberdayakan masyarakat dalam budidaya pertanian dan perikanan di kawasan gambut.
"Perlu ada pendekatan personal dan kesejahteraan, ada opsi jangka pendek misalnya dengan budidaya lidah buaya, nanas, buah naga, juga cabai itu bisa asalkan kadar asamnya dikurangi dengan menabur kapur. Buktinya banyak tanaman yang subur di lahan gambut," kata dia.
"Demikian jangka menengah seperti pinang, kopi liberica yang cocok di lahan gambut, nanti jangka panjang misalnya sagu. Minggu lalu saya dapat informasi tim di Papua mengatakan kami mendapatkan cara mengubah sagu menjadi gula," ucap Doni.
Di Kalimantan Selatan, kata Doni, sudah ada yang mencoba budidaya ikan gabus di kawasan gambut.
Dengan adanya budidaya kawasan gambut dengan melibatkan masyarakat, kehidupan ekonomi mereka semakin membaik.
Mereka juga menjadi tak lupa dalam merawat kawasan gambut. Sehingga risiko karhutla juga bisa ditekan.
"Kalau semakin banyak inovasi, kreativitas ada banyak potensi yang bisa kami optimalkan. Dengan adanya program seperti ini ke depan semoga Karhutla bisa ditekan," kata dia.
Ia juga mendorong pemerintah daerah membangun sekat kanal di kawasan gambut. Sekat ini mampu menaikkan daya simpan air pada badan kanal dan sekitarnya.
Sekat kanal juga bisa mencegah terjadinya penurunan permukaan air di lahan gambut. Dengan demikian, lahan gambut tetap basah dan sulit terbakar.
Menurut dia, musim kemarau ini menjadi momentum tepat untuk menggencarkan pembangunan sekat kanal.
"Jangan lagi air dari gambut ini dibiarkan lepas. Kalau terlambat membangunnya lantas musim hujan tidak mudah lagi membangun itu," ujar Doni.
https://nasional.kompas.com/read/2019/09/26/17244171/kurangi-risiko-karhutla-bnpb-tekankan-edukasi-dan-pemberdayaan-masyarakat