Salin Artikel

Indonesia Ingin Adopsi Sistem E-People Korea Selatan di SP4N-LAPOR!

Korea Selatan mengelola pengaduan pelayanan publik dengan sistem e-People. Sedangkan SP4N di Indonesia menggunakan aplikasi "LAPOR!".

Pengembangan SP4N LAPOR! dilaksanakan atas kerja sama antara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) bekerja sama dengan Korea International Agency (KOICA) dan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia.

KOICA yang digandeng untuk kerja sama ini juga memberikan bantuan senilai 4,6 juta dollar. Sementara, UNDP melakukan pengawasan dan juga pelaksanaan atas proyek tersebut.

"Kerja sama (dengan Korea Selatan) sudah lama. Cocok," ujar Menteri PAN RB Syafruddin usai peluncuran penguatan sistem SP4N-LAPOR! di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).

"Korsel harus diakui bahwa sudah menggunakan teknologi cukup luas. Sampai Korea Selatan sudah punya e-People. Kita akan menuju ke sana," kata Syafruddin.

SP4N-LAPOR! bertujuan untuk memperluas partisipasi publik dalam pemantauan kinerja dan program pemerintah serta penyelenggaraan pelayanan publik.

Setelah terhubung ke semua pemerintah daerah di Indonesia, maka sistem ini akan menjadi satu-satunya platform pengaduan online nasional di Indonesia, seperti halnya e-People di Korea Selatan.

Saat ini ada enam wilayah yang dijadikan daerah percontohan untuk penerapan peningkatan SP4N-LAPOR!.

Keenam wilayah tersebut adalah Provinsi Sumatera Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Kabupaten Tangerang, Sleman, dan Badung.

Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang Beom mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian PAN RB selama tiga tahun.

"Proyek ini untuk mendukung e-goverment Pemerintah Indonesia," kata dia.

Adapun, e-People merupakan portal pemerintahan Korea Selatan yang terhubung ke seluruh pusat organisasi administratif, badan otonomi lokal, kantor pendidikan, institusi pelayanan publik, dan hubungan diplomatik luar negeri Korea Selatan.

"Sistem ini mendapat perhatian yang besar dari dunia sebagai sistem pelayanan publik paling inovatif tahun 2011," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Christophe Bahuet memuji langkah Indonesia dengan meluncurkan penguatan SP4N-LAPOR! ini.

"Proyek ini adalah langkah baru untu menguatkan, mengembangkan LAPOR yang akan meningkatkan kualitas layanan publik, menguatkan demokrasi. Kami berharap juga proyek ini dengan kemitraan Kemenpan membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia," tutur dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/24/13490521/indonesia-ingin-adopsi-sistem-e-people-korea-selatan-di-sp4n-lapor

Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke