Salin Artikel

Banyak Informasi Keliru, Indonesia Kirim Utusan Temui Komisi Tinggi HAM PBB

Perwakilan tersebut diutus untuk menjelaskan kondisi sebenarnya yang terjadi di Papua dan Papua Barat saat ini. Sebab, menurut Wiranto, di luar negeri beredar banyak informasi tidak benar soal Papua.

Wiranto mengatakan, distorsi informasi dikemas, kemudian dikembangkan tak sesuai realitas di lapangan.

"Banyak pelanggaran HAM, banyak pembunuhan, sudah ada satu riot ingin merdeka di semua tempat dan sebagainya. Padahal kenyataannya tidak begitu," kata Wiranto saat konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Senin (9/9/2019).

"Memang Watampri kita di PBB, di Jenewa, Pak Hasan Kleib sudah bertemu dengan Komisioner Tinggi HAM untuk menyampaikan kebenarannya," ujar dia.

Wiranto mengatakan, hal tersebut dilakukan agar informasi salah yang diberitakan tersebut tidak diterima sebagai kebenaran oleh Komisi Tinggi HAM PBB.

"Ini kita harapkan media memberitakan yang sebenarnya, jangan sampai memberitakan kabar-kabar yang sebenarnya tidak benar. Kita sama-sama punya tugas untuk sampaikan berita yang benar-benar adanya," ucap Wiranto.

Dalam kesempatan ini, Wiranto juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo meminta agar kondisi yang sangat kondusif di Papua dan Papua Barat tetap dipertahankan.

Menurut dia, Jokowi memiliki prinsip yang sangat jelas berkaitan dengan kondisi di dua provinsi yang sedang mengalami permasalahan ini.

"Prinsip Presiden sangat jelas bahwa kondisi yang sangat baik dan kondusif ini agar terus dipertahankan," ujar Wiranto sebelum rapat koordinasi tentang perkembangan terkini Papua dan Papua Barat di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senim (9/9/2019).

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/09/19211121/banyak-informasi-keliru-indonesia-kirim-utusan-temui-komisi-tinggi-ham-pbb

Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke