Salin Artikel

Klarifikasi MK atas Video Penangkapan Hakim Konstitusi yang Diunggah Hotman Paris

Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Dalam Negeri MK Fajar Laksono menyatakan, dalam video yang diunggah pada Kamis (5/9/2019) itu intinya ada kesalahan informasi terkait penangkapan hakim MK yang diunggah Hotman.

"Isinya Ketua MK saat itu (periode 2015-2017), Arief Hidayat, ditanya wartawan sesaat setelah mendengar info ada hakim konstitusi ditangkap KPK. Ada pernyataan Ketua MK mohon ampun kepada Allah dan mohon maaf kepada rakyat Indonesia. Tetapi, ada konteks yang dihilangkan dan caption seolah-olah Ketua MK ditangkap KPK," ujar Fajar kepada Kompas.com, Jumat (6/9/2019).

Mengutip siaran pers MK, dalam unggahan tersebut, dimuat berita yang ditayangkan stasiun televisi Berita Satu pada 2017 yang menuai banyak komentar.

Akibatnya, timbul pandangan negatif terhadap lembaga MK yang berdampak pada krisis kepercayaan masyarakat terhadap dunia hukum.

MK menegaskan bahwa video yang diunggah tersebut tidak akurat karena terjadi pada 26 Januari 2017. Sementara itu, pada 2019 ini, Ketua MK dijabat oleh Anwar Usman.

"MK berharap agar masyarakat semakin cerdas dalam menyikapi pemberitaan di media sosial sehingga tidak mudah percaya pada pemberitaan hoaks," demikian pernyataan MK dalam siaran persnya.

Adapun dalam Instagram Hotman Paris, unggahan video yang dimaksud sudah tidak ada.

MK pun mengaku tak sempat menyimpan video tersebut dan hingga kini belum ada rencana melapor Hotman ke polisi.

"Kami tidak sempat menyimpan. Belum ada rencana lapor atau mengontak yang bersangkutan (Hotman)," tutur Fajar.

Sementara itu, Kompas.com sempat mengontak Hotman. Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari yang bersangkutan.

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/06/11542951/klarifikasi-mk-atas-video-penangkapan-hakim-konstitusi-yang-diunggah-hotman

Terkini Lainnya

Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke