Salin Artikel

Kemendagri Gandeng KPK dan Kejagung untuk Data Aset Negara

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, saat ini masih banyak aset-aset milik negara yang tidak terdaftar sehingga rawan diserobot orang lain.

"Ada yang sertifikatnya ada, tetapi gedung atau tanahnya enggak ada. Ada yang gedung dan tanahnya banyak tetapi sertifikatnya enggak ada. Nah ini mau diatur, ditata dengan baik," kata Tjahjo di Kantor Kemendagri, Selasa (27/8/2019).

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menjelaskan, upaya penertiban aset negara ini lebih berfokus pada pendataan aset-aset negara yang selama ini dikuasai orang lain. Menurutnya, tidak ada penindakan.

Laode mencontohkan, ada sebuah lahan milik PT KAI di Medan yang beralihfungsi menjadi mal. Ketimbang membongkar tersebut, pemilik mal justru membagi keuntungan dengan pemerintah daerah setempat.

"Tujuannya bukan untuk penindakan tapi merapikan catatan dan terus terang kalau yang seperti ini pengembalian negaranya jauh-jauh lebih besar dibanding kita menindak satu dua orang," ujar Laode.

Menurut Laode, upaya tersebut sudah berjalan di beberapa provinsi antara lain Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Papua.

"Contoh saja yang agak ekstrim Stadion Mattoangin di Sulawesi Selatan di Makassar. Itu kan aset pemda tapi itu dikuasai oleh yayasan nanti sekarang baru kita bisa kembalikan setelah ada koordinasi dengan pihak-pihak yang ikut terlibat," kata Laode lagi.

Untuk itu, Tjahjo meminta para kepala daerah menyiapkan anggaran untuk menyertifikasi aset-aset milik daerah.

"Baik aset kemendagri, provinsi, kabupaten/kota, sampai ke aset desa. Aset desa memang ada yang bukan milik desa, itu ada. Ini harus jelas didata dengan baik," kata Tjahjo.

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/27/15033371/kemendagri-gandeng-kpk-dan-kejagung-untuk-data-aset-negara

Terkini Lainnya

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke