Salin Artikel

Mendikbud Minta Guru Pensiun Tetap Mengajar, Ini Kata FSGI

Permintaan ini diajukan untuk mengisi kekosongan jumlah guru di Indonesia beberapa waktu mendatang. Diperkirakan, sebanyak 52.000 guru memasuki masa pensiun tahun ini.

Ketua Dewan Pengawas Federasi Serikat Guru Indonesia (FGSI) Retno Listyarti menganggap hal ini bukan sebagai sebuah permintaan melainkan penawaran yang wajar.

“Menurut saya, pemerintah menawarkan bukan mengharuskan, dan itu wajar saja,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/8/2019) siang.

Namun, menurutnya hal ini tidak akan berjalan efektif karena tidak adanya timbal balik menarik yang ditawarkan pada para calon pensiunan guru itu.

Guru yang masa baktinya diperpanjang, rencananya akan dibayar seperti tenaga honorer dan akan menerima uang pensiun setiap bulan, tanpa menerima tunjangan sertifikasi.

“Mungkin tidak ada guru yang bersedia, setelah pensiun mereka mungkin ingin menikmati kebersamaan dengan cucu-cucunya dan tidak mau dikejar-kejar administrasi mengajar yang rumit dan berat,” jawab Retno.

Retno berpendapat, usia pensiun sekitar 60 tahun, merupakan waktu seseorang ingin beristirahat dari rutinitas pekerjaan dan menikmati masa tua bersama keluarga.

“Usia 60 tahun mungkin ingin istirahat. Kecuali, jika ada tawaran dibayar tunjangan sertifikasinya (satu kali gaji pokok) mungkin ada yang berminat,” ucapnya.

Dinilai tidak akan berjalan efektif, Retno menyebut ada opsi yang lebih mungkin untuk dilakukan guna menutup kekurangan jumlah tenaga pengajar ini, salah satunya dengan memberdayakan tenaga pendidik yang ada.

“Berdayakan guru yang ada untuk mengajar pelajaran yang gurunya pensiun,” kata Retno.

Pilihan lain, pihak sekolah bisa mengangkat tenaga guru honorer untuk mengisi formasi yang kosong.

Akan tetapi opsi ini akan membebankan anggaran keuangan sekolah, karena pembayaran guru honorer akan dibebankan pada dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang jumlahnya terbatas.

“Hanya saja bayar honorer berat bagi sekolah. Bingung diambil dari mana anggarannya. Karena dana BOS cuma bisa 15 persen bisa bayar honorer,” ungkapnya.

Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy menyampaikan permintaannya terkait perpanjangan masa mengabdi guru-guru yang hampir pensiun ini.

“Kita meminta guru-guru yang sudah pensiun memperpanjang masa pengabdiannya di sekolah-sekolah sambil menunggu diangkatnya guru pengganti melalui rekrutmen ASN. Kalau (sekolah) angkat honorer terus, enggak selesai-selesai nanti kita,” kata Muhadjir, Rabu (14/8/2019).

Kekosongan posisi guru ini disebabkan adanya moratorium guru yang dilakukan Pemerintah selama beberapa tahun yang lalu.

Untuk itu, Muhadjir menekankan tidak akan melakukan moratorium di waktu-waktu ke depan.

“Dan makanya ini rekrutmen ASN untuk guru tidak boleh ada moratorium sekarang, tiap tahun harus ada pengangkatan. Jadi skemanya sperti itu dan harus konsisten, berkelanjutan, dan tidak boleh lagi ada moratorium. Karena satu dua tahun moratorium pasti amburadul lagi nanti," tegasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/14/17105691/mendikbud-minta-guru-pensiun-tetap-mengajar-ini-kata-fsgi

Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke