"Sampai sekarang belum dapat (mengidentifikasi pelaku). Kami juga sudah cari dan belum dapat. Polisi juga mengakui hal yang sama. Jadi kita masih menunggu lagi hasil (penyelidikan)," ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di kantornya, Jakarta pusat, Senin (22/7/2019), sebagaimana dikutip Antara.
Fakta yang sudah berhasil dikumpulkan terkait tewasnya Muhammad Reza adalah, korban tewas akibat benturan benda tumpul pada bagian kepala. Jasadnya ditemukan di daerah Petamburan, Jakarta Pusat.
"Dugaannya benda tumpul. Tapi siapa yang melakukan? Kan gitu. Kalau yang lain kan sudah kelihatan, ada video CCTV," lanjut Taufan.
Komnas HAM sendiri sudah menemui keluarganya. Namun, keluarganya sendiri miskin informasi. Terlebih, kepolisian hingga kini juga belum melakukan olah TKP khusus tewasnya Muhammad Reza sehingga semakin menyulitkan proses investigasi.
"Sudah ketemu keluarganya, tapi keluarganya miskin informasi. Mereka enggak terlalu tau bagaimana Reza pada waktu itu, kok bisa ada di situ. Misalnya dengan siapa keluarganya, juga enggak tau, jadi memang agak sulit melacaknya," lanjut Taufan.
Hal senada disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Asep Adi Saputra. Ia mengakui dari sembilan korban tewas, hanya kasus Reza yang belum selesai diselidiki.
"Reza yang masih harus dijalani (investigasi) lagi," kata Adi.
Berdasarkan perkembangan investigasi Polri, total ada sembilan terduga perusuh yang tewas dalam peristiwa 21-22 Mei. Mereka ditemukan di tiga lokasi berbeda.
Enam korban tewas ditemukan di Petamburan, Jakarta Barat, yakni Bachtiar Alamsyah, Abdul Azis, M Rehan Fajari, Widianto Rizki Ramadhan, Muhammad Reza dan Farhan Syafero.
Korban lain meliputi Adam Noorian dan Sandro yang tewas di Jatibaru, Jakarta Pusat, dan Harun Al Rasyid yang ditemukan di daerah Slipi, Jakarta Barat.
Delapan orang selain Muhammad Reza diketahui tewas akibat tertembus timah panas. Kepolisian mengidentifikasi penembak misterius dalam tewasnya delapan orang itu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, ada saksi yang sempat melihat penembak misterius tersebut saat sedang melakukan aksinya.
"Ada seseorang yang tingginya sekitar 175 sentimeter, kemudian rambut panjang, kurus. Dia menembakkan dengan tangan kiri. Ini yang sedang kami dalami. Ada saksinya," ujar Dedi dalam konferensi pers di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jumat (5/7/2019) lalu.
https://nasional.kompas.com/read/2019/07/22/15172961/komnas-ham-dan-polri-kesulitan-identifikasi-pembunuh-muhammad-reza