Salin Artikel

Waspada Gempa Bumi, Pahami Langkah Mitigasi Ini!

Potensi gempa bumi besar karena sebagian besar wilayah Indonesia berada di lingkaran cincin api atau ring of fire, sehingga masyarakat pun harus memahami langkah mitigasi jika bencana terjadi, khususnya gempa bumi.

Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana yang sewaktu-waktu terjadi.

"Mari kita tingkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi-potensi bencana dan bangun masyarakat yang lebih mandiri. Siap untuk menghadapi potensi bencana baik yang diakibatkan karena geologi dan hidrometeorologi," kata Taufan saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/7/2019) siang. 

Lalu, sudah seberapa jauh Anda mengenal mitigasi gempa bumi?

Mitigasi gempa bumi sendiri terbagi menjadi tiga, yakni sebelum, saat, dan sesudah gempa terjadi.

Berikut pemaparannya:

Mengelola rasa agar tidak panik ketika bencana terjadi merupakan satu hal yang penting, karena ini akan memengaruhi Anda mengambil keputusan penyelamatan diri.

Korban umumnya disebabkan oleh keruntuhan bangunan, perabotan, kebakaran, dan longsor.

Oleh karena itu, mengetahui keadaan lingkungan sekitar seperti pintu, lift, dan tangga darurat juga penting.

Hal ini akan membantu Anda mengetahui tempat paling aman untuk berlindung.

P3K dan nomor penting

Anda dapat membekali diri dengan belajar melakukan penanganan pertama pada kecelakaan dan menggunakan alat pemadam kebakaran. Sebisa mungkin taruh kotak P3K dalam jangkauan.

Jangan lupa mencatat nomor-nomor penting yang dapat dihubungi saat terjadi gempa bumi.

Perabotan

Atur perabotan yang ada di rumah Anda menempel pada dinding. Hal ini akan membantu memperkecil risiko jatuh, roboh, atau barang bergeser saat gempa bumi terjadi.

Selain itu, simpan bahan-bahan mudah terbakar di tempat yang tidak mudah pecah untuk menghindari kebakaran.

Pastikan air, gas, dan listrik yang sudah tidak digunakan dalam keadaan mati.

Penyebab celaka yang paling banyak ketika gempa bumi salah satunya akibat kejatuhan material, sehingga kalau bisa tempatkan benda berat serendah mungkin.

Jika memang benda tersebut diletakkan dengan cara digantung seperti lampu, cek kestabilannya.

Jika berada dalam ruang, lindungi kepala dan badan dari runtuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja atau lainnya yang dapat mengurangi risiko ini.

Segera lari keluar ruangan jika masih memungkinkan.

Jika berada di luar bangunan atau area terbuka sebisa mungkin hindari bangunan yang ada di sekitar, misal gedung, tiang listrik, pohon, dan lainnya.

Selain itu, perhatikan tempat berpijak Anda dan segera hindari apabila terjadi rekahan tanah.

Jika gempa terjadi dan Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun, dan jauhi mobil apabila terjadi rekahan tanah atau kebakaran.

Anda dapat berlindung di samping mobil jika memang dirasa aman.

Jika tinggal atau berada di pantai, segera jauhi pantai dan menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari gelombang tsunami.

Jika tinggal di daerah pegunungan, hindari daerah-daerah yang kemungkinan akan longsor.

"Periksa dan pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan, sebelum Anda kembali ke dalam rumah," ujar Taufan.

"Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," lanjut dia.

Hal yang perlu diingat, jangan menggunakan tangga berjalan atau lift sesaat setelah gempa. Lebih aman pakai tangga biasa.

Jangan lupa periksa bagian tubuh apakah ada bagian yang terluka atau tidak. Jika memang ada yang terluka segera lakukan P3K.

Pesan lainnya, segera meminta pertolongan jika Anda mengalami luka parah.

Periksa lingkungan sekitar seperti apakah ada kebakaran, kebocoran gas, arus pendek, dan hal lain yang dapat membahayakan.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/15/15160701/waspada-gempa-bumi-pahami-langkah-mitigasi-ini

Terkini Lainnya

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke