Teguran ini disampaikan Jokowi saat sidang kabinet paripurna di Istana Bogor, Senin (8/7/2019).
"Oh kalau ditegur mah enggak apa-apa," kata Rini sambil tertawa ditemui usai sidang kabinet.
Rini menilai teguran yang disampaikan Jokowi itu untuk memacu para menteri agar lebih bekerja keras. Rini pun memastikan ia dan jajarannya akan lebih bekerja keras untuk mengurangi impor.
"Migas kan memang kalau demand naik otomatis kita impornya banyak. Ya kita akan lihat kenapa bulan Mei naik," kata dia.
Saat ditanya apakah ada saran dari Presiden untuk mengatasi tingginya impor migas ini, Rini menjawab, "ya kita harus kerja lebih keras lah. Kerja lagi," ujarnya.
Presiden Jokowi sebelumnya menegur Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan serta Rini Soemarno saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Bogor, Senin (8/7/2019).
Teguran ini diberikan karena impor yang tinggi di sektor minyak dan gas. Dalam rapat yang dihadiri seluruh menteri dan seluruh kepala lembaga itu, Presiden menunjukkan data impor yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Nilai impor Januari-Mei turun mencapai 9,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Namun, Jokowi menilai angka tersebut belum memuaskan karena nilai impor masih tinggi.
"Coba dicermati angka-angka ini dari mana kenapa impor jadi sangat tinggi, kalau didetailkan lagi migasnya ini naiknya gede sekali," kata Jokowi.
"Hati-hati di migas Pak Menteri ESDM, yang berkaitan dengan ini. Bu menteri BUMN yang berkaitan dengan ini, karena ratenya yang paling banyak ada di situ," sambung Kepala Negara.
https://nasional.kompas.com/read/2019/07/08/16142831/ditegur-jokowi-karena-impor-migas-ini-kata-rini-soemarno