"Situng sekarang ada kekurangan karena data yang sudah tervalidasi dan tak tervalidasi dijadikan satu," kata Marsudi dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Menurut dia, hal tersebut lah yang menyebabkan munculnya kesalahan input suara di website KPU. Marsudi yang merancang desain Situng KPU pada 2003 lalu itu berharap KPU bisa segera memperbaiki situng.
Kendati demikian, Marsudi menegaskan bahwa kesalahan input di Situng sebenarnya tak mempengaruhi hasil pemilu.
Sebab, pemenang pemilu ditentukan lewat penghitungan manual yang dilakukan secara berjenjang di tingkat TPS, kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi.
"Oleh karena itu kesalahan input di situng tak mempengaruhi hasil pemilu," kata dia.
Marsudi mencatat, hingga saat ini masih ada kesalahan input data dari 663 TPS. Namun, Marsudi melihat kesalahan input suara tersebut bukan sebuah bentuk kecurangan.
Sebab, kesalahan input itu berdampak mengurangi atau menambah suara kedua paslon, baik Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi.
"Kesalahan entry terjadi di semua daerah secara acak. Meliputi suara 01 dan 02," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/06/20/15473101/ahli-kpu-akui-situng-punya-kekurangan