Ia menyebut, pernah suatu waktu terjadi penurunan perolehan angka paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi dalam Situng. Sementara paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf terus bertambah.
"Pada tanggal 1 Ramadhan pada saat kita awal pertama kali shalat Tarawih, itu (paslon) 02 turun sebanyak 107 ribu suara, sementara (paslon) 01 tidak akan pernah turun, selalu naik," kata Soegianto dalam persidangan sengketa hasil pilpres di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2019) dini hari.
Menurut Soegianto, logikanya, jika data Situng bertambah, maka harus ada penambahan suara di kedua paslon.
Namun, hal tersebut tidak terjadi pada data yang ditampilkan di Situng.
"Jadi logikanya kalau misalkan menambahkan sesuatu, maka setiap 15 menit itu penambahan itu harusnya harus ada penambahan di dua-duanya. Tapi kenapa di 15 menit itu tiba-tiba itu menjadi tidak atau atau menjadi berkurang," ujar dia.
Soegianto mengatakan, dirinya mengetahui peristiwa ini dari perekaman snapshot.
Menurut dia, peristiwa ini tak hanya terdokumentasi oleh dirinya, tetapi beberapa orang lain juga mengambil snapshot yang sama.
"Ini sesuatu yang menurut saya perlu untuk dicurigai lebih lanjut, perlu untuk diperiksa lebih lanjut," katanya.
https://nasional.kompas.com/read/2019/06/20/09324581/ahli-02-di-situng-suara-prabowo-sandi-turun-jokowi-maruf-selalu-naik