"Penyidik juga sedang lakukan analisa terhadap TKP, TKP dimana para korban yang diduga sebagai pelaku perusuh ditemukan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2019).
"Dari berbagai aspek akan dilihat, termasuk penyidik dari Polda Metro Jaya sedang mencoba mencari CCTV, di sekitar lokasi di beberapa TKP," sambung dia.
Menurut keterangan polisi, terdapat sembilan korban tewas saat kerusuhan tersebut.
Dari sembilan korban, empat dipastikan meninggal karena peluru tajam. Sementara, empat orang lainnya diindikasi kuat juga tewas karena peluru tajam dan satu orang lainnya akibat hantaman benda tumpul.
Polri juga sudah menemukan TKP dari lima korban kerusuhan tersebut, yaitu di wilayah Petamburan, Jakarta Barat. Untuk korban lainnya masih dalam proses investigasi.
Selain itu, aparat juga masih mendalami pengguna dan jenis senjata yang digunakan untuk melepas peluru berkaliber 5,56 milimeter dan 9 milimeter saat kerusuhan.
Kaliber peluru diketahui dari hasil uji laboratorium forensik yang dilakukan polisi. Peluru-peluru tersebut ditemukan dari beberapa korban kerusuhan.
"Yang 5,56 itu juga sudah diketahui untuk kalibernya, cuma senjata yang digunakan masih didalami, karena senjata ini kan sulit, siapa yang menggunakan senjata ini untuk menembakkan dengan menggunakan kaliber 5,56 dan 9 milimeter," tutur Dedi.
Berdasarkan keterangan polisi, dua proyektil ditemukan dari korban tewas, Abdul Azis dan Harun Al Rasyd.
Sementara itu, sebuah proyektil lain diamankan polisi dari korban selamat dengan nama Zulkifli yang tertembak di bagian paha. Zulkifli diketahui telah pulang ke rumah dan menjalani rawat jalan.
https://nasional.kompas.com/read/2019/06/19/16441411/dalami-korban-kerusuhan-21-22-mei-2019-penyidik-cari-rekaman-cctv-di-sekitar