Salin Artikel

Menteri Nasir: Kekerasan dan Teror Bukan Bagian Ajaran Islam

"Muslim sejati adalah orang yang selalu menebar kasih sayang," kata Nasir dalam khutbah shalat Idul Fitri 1440 Hijriah di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, Rabu (5/6/2019), seperti dikutip Antara.

Umat Muslim, kata dia, semestinya juga selalu hati-hati dan berpikir seribu kali dalam berucap dan berbuat sehingga tak ada yang menyakiti, melukai, serta menciderai hati dan fisik orang lain.

Nasir mengajak umat Muslim untuk meneladani Nabi Muhammad SAW yang memiliki kepribadian memesona, akhlak luhur dan mulia yang menjadi salah satu faktor kesuksesan dakwahnya.

"Semua orang merasa senang dan damai berada di sisi-Nya atau di majelis-Nya. Beliau adalah penebar kasih sayang dan kedamaian," katanya.

Pluralitas, kata dia, harus diterima karena Allah SWT sengaja menciptakan keberagaman agar manusia saling menghormati dan menghargai, dan inklusivitas menjadi keharusan.

Seraya mengutip Al Quran Surat Al Hujurat: 13, Nasir menyebutkan bahwa menjadi Muslim yang seutuhnya maka secara aksiomatis juga menjadi seorang nasionalis dan pluralis seutuhnya.

Kebhinnekaan Indonesia, lanjut dia, merupakan keajaiban dunia yang selama ini telah dirawat dengan susah payah sehingga tidak sepatutnya dikoyak-koyak oleh kekerasan verbal dan tindakan radikal atau anarkistis.

Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang itu menyebutkan setidaknya ada enam prinsip yang selalu diajarkan Rasulullah SAW dan para sahabatnya untuk membangun Islam yang rahmatan lil alamin.

Pertama, "at-tawassuth" atau sikap di tengah-tengah, moderat, dalam bidang akidah, syariah, dan akhlak yang mengharuskan umat Islam menjadi panutan atau ukuran penilaian atas sikap dan perbuatan.

Kedua, "at-tawazun" atau seimbang dalam segala hal. Ketiga "al-i'tidal", yakni tegak lurus atau adil karena Islam datang untuk menyamakan kedudukan manusia dalam peradilan dan hukum.

"Keempat, tasamuh atau toleransi. Menghargai perbedaan dan menghormati orang yang memiliki prinsip hidup tidak sama. Namun, bukan berarti mengakui atau meneguhkan keyakinan yang berbeda itu," katanya.

Prinsip kelima, ta'awun, yaitu tolong menolong, dan keenam adalah akhlak mulia dalam berinteraksi dengan orang-orang yang sejalan dan berselisih.

Sebelum mengakhiri khutbahnya yang mengangkat tema "Islam Rahmatan lil Alamin dan Kualitas Sumber Daya Manusia", ia kembali mengingatkan umat untuk mewaspadai tumbuhnya sikap radikalisme yang memaksakan kehendak dengan cara kekerasan.

Islam, tegas Nasir, merupakan agama damai yang memiliki karakter antikekerasan dan antikerusakan, termasuk pula dalam dakwahnya yang mengajak dengan hikmah dan nasihat yang baik.

https://nasional.kompas.com/read/2019/06/05/15111651/menteri-nasir-kekerasan-dan-teror-bukan-bagian-ajaran-islam

Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke