Salin Artikel

Jenazah Ani Yudhoyono Akan Tiba Pukul 22.00 WIB di Halim Perdanakusuma

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Fajar Adriyanto mengatakan, jenazah istri presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono akan tiba di Halim Perdanakusuma Sabtu (1/6/2019) pukul 22.00 WIB. 

"Jenazah akan tiba pukul 22.00 dari sana (Singapura). Sekitar dua jam dari sekarang sudah berangkat ya," ujar Fajar, Sabtu.

Fajar menyebutkan, jenazah dan keluarga menggunakan pesawat Hercules VIP seri C-130. Kapasitas pesawat tersebut 40-50 orang.

"Itu pesawat khusus kepresidenan ya tapi yang jenisnya Hercules. Pakai pesawat itu agar peti jenazah bisa masuk," ujar dia.

Sementara itu, di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma disiapkan upacara penyambutan jenazah yang akan berlangsung sekitar 15 menit usai pesawat datang.

"Nanti proses upacara penerimaan jenazah 15 menit. Untuk saat ini, kira-kira pesawat sampai jam 10 malam karena baru berangkat dari Singapura jam sembilan," ujar Fajar.

Dia menyebutkan, usai pesawat datang, yang akan keluar terlebih dahulu dari pesawat adalah pihak keluarga.

"Jadi keluarga dulu dari pintu depan. Lalu jenazah keluar dari pintu belakang, ketika keluar, akan diusung oleh para pasukan tiga matra. Dari situlah dimulai upacara," terang dia.

Fajar mengatakan, peti jenazah Ani Yudhoyono akan ditutup oleh bendera merah putih. Peti yang sudah diturunkan dari pesawat lalu akan melewati para pasukan khusus TNI AD, AU, AL, pasukan pengamanan presiden (Paspampres), dan Polri.

Para pasukan, lanjutnya, akan memberikan hormat kala jenazah melewati mereka hingga masuk mobil ambulans.

"Dari ambulans baru dibawa ke tempat persemayaman," imbuh dia.

Seperti diketahui, jenazah Ibu Ani setelah tiba di Halim akan dibawa ke kediamanan di Cikeas, Bogor, untuk disemayamkan.

Jenazah Ani Yudhoyono akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Jakarta, pada Minggu sore.

https://nasional.kompas.com/read/2019/06/01/20575881/jenazah-ani-yudhoyono-akan-tiba-pukul-2200-wib-di-halim-perdanakusuma

Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke