Sebagai salah satu partai pengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Golkar juga tetap menjadikan hasil resmi dari KPU sebagai acuan.
Meskipyn, Jokowi-Ma'ruf dinyatakan unggul berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga.
"Walaupun kami tahu bahwa dalam pengalaman hitung cepat, antara quick count dengan hasil resmi KPU tidak akan jauh berbeda hasilnya," lanjut dia.
Jokowi juga mencontohkan hal serupa. Ace mengatakan, Jokowi tetap menunggu hasil resmi KPU meski dinyatakan unggul oleh beberapa lembaga survei.
"Contohlah cara Pak Jokowi dalam menyikapi kemenangannya berdasarkan atas hitung cepat semua lembaga survei yang kreadibel, termasuk hitung cepat yang dilakukan Litbang Kompas," tutur Ace.
"Sekalipun menang, Pak Jokowi tidak mendeklarasikan kemenangan itu. Beliau masih meminta masyarakat untuk bersabar (menunggu rekapitulasi KPU)," lanjut dia.
Diketahui, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin memenangi Pemilu Presiden 2019 berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sembilan lembaga.
Suara pasangan nomor urut 01 itu unggul atas pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Kamis (18/4/2019) pukul 08.30 WIB, hasil quick count sembilan lembaga belum mencapai 100 persen data masuk.
Namun, sisa suara sampel yang belum masuk tidak akan mengubah posisi perolehan suara berdasarkan hasil quick count.
Berikut data terakhir hitung cepat sejumlah lembaga:
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/19/06110861/contohlah-pak-jokowi-meski-menang-tidak-deklarasi-kemenangannya-dia-minta