Dalam pertemuan itu, Prabowo didampingi oleh adik kandungnya Hashim Djojohadikusumo, kakak iparnya Sudrajad Djiwandono, mantan Asops Panglima TNI FX Tono Suratman dan mantan Kasum TNI J. Suryo Prabowo.
Sementara Uskup Agung Mgr Ignatius Suharyo didampingi oleh Sekretaris Uskup Romo V. Adi Prasodjo dan Romo Rony.
Melalui keterangan tertulisnya, Sekjen Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Romo Adi Prasodjo menegaskan bahwa kunjungan Prabowo dilakukan dalam rangka silaturahim informal.
"Keuskupan Agung Jakarta selalu menyambut para tamu dengan keramahtamahan yang sepantasnya," ujar Adi, seperti dikutip, Rabu (17/4/2019).
Adi mengatakan, sebelum pertemuan, pihak Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) telah berkonsultasi dengan pihak berwenang.
Kunjungan Prabowo, kata Adi, tidak terkait dengan kampanye dan tidak menyalahi ketentuan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Kunjungan ini hanya kunjungan silaturahim informal sehingga dokumentasi yang ada hanyalah untuk arsip Keuskupan Agung Jakarta dan tidak pernah dipublikasikan," kata Adi.
Sebelumnya, Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak membenarkan soal pertemuan tersebut. Namun, ia tak mengungkapkan di mana pertemuan itu berlangsung.
Menurut Dahnil, Prabowo ingin bersilaturahim dan meminta masukan dari Mgr Ignatius Suharyo.
"Silahturahim saja, minta masukan dulu," ujar Dahnil melalui pesan singkat, Selasa (16/4/2019).
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/17/07382741/keuskupan-agung-jakarta-kunjungan-prabowo-dalam-rangka-silaturahim-informal