Salin Artikel

Cerita Caleg: Dian Fatwa Pening Saat Ongkos Politik Membengkak...

Demikian pula bagi calon anggota legislatif Partai Amanat Nasional (PAN) untuk DPR RI nomor urut 02 Dian Islamiati Fatwa yang menempati daerah pemilihan DKI Jakarta II yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri.

Oleh sebab itu, sejak awal memutuskan maju menjadi calon wakil rakyat, ia menghitung biaya yang ia butuhkan untuk melewati masa kampanye.

Lantas, apakah yang ia keluarkan selama ini sudah sesuai kalkulasi awal?

"Sangat tidak sesuai," ujar Dian saat berbincang dengan Kompas.com di sela kampanye di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Sejak awal, putri politikus senior almarhum AM Fatwa ini sudah memiliki kalkulasi biaya yang ia siapkan. Kalkulasi didasarkan pada jumlah alat peraga kampanye yang ia cetak dan berapa titik di daerah pemilihan yang akan ia datangi.

Ternyata, pada kenyataannya, kalkulasi biayanya tak tepat sasaran. Ada saja kocek lebih yang mesti ia rogoh saat ia menyambangi kantung-kantung suara.

"Banyak sekali cost tidak terduga yang muncul. Ini juga yang membuat saya kadang-kadang agak pening," ujar Dian yang sebelumnya menjabat Head of South East Asia di Australian Broadcasting Corporation itu.

Misalnya, saat ia bersilaturahim dengan ibu-ibu majelis taklim, ada saja permintaan dari mereka yang tidak mungkin tidak dituruti.

"Biasanya minta karpet (masjid) perlu diganti, speaker-nya harus diganti, ibu-ibu di pengajian minta kerudung," ujar wanita yang baru sekitar 8 bulan berada di Jakarta ini.

Oleh sebab itu, ada tiga strategi yang ia gunakan untuk menekan bujet sekaligus mendongkrak popularitas dan elektabilitas. Pertama, ia menyisir kantong suara Prabowo-Sandiaga di Jakarta. Di sanalah, Dian akan fokus meraup suara.

Kedua, Dian memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Mulai dari rekan separtai hingga keluarga. Untuk rekan separtai, ia melakukan tandem ketika blusukan ke lapangan.

"Atau ketika bimtek (bimbingan teknis) bisa dilakukan di tempat yayasan keluarga sehingga cost menyewa gedung tidak perlu dikeluarkan. Misalnya cost-nya itu kan bisa sampai Rp 3 juta," ujar Dian.

Ketiga, ia memiliki kapasitas sebagai juru bicara Prabowo-Sandiaga. Dengan demikian, ia dapat menggunakan kapasitas itu demi mendongkrak popularitas dan elektabilitas. Ia berhitung, muncul di televisi satu kali, sama efeknya dengan memasang tiga baliho besar.

Menghindari makelar suara

Meski menyadari bahwa meraup suara merupakan hal yang sulit, Dian menegaskan, tak tergoda dengan praktik-praktik instan. Ia yakin cara-cara seperti itu justru akan menjerumuskannya, kelak.

Cara-cara instan yang dimaksud pertama, menghindari tawaran bantuan dari pengusaha besar yang ia sebut "bohir". Sebab, ia tidak ingin tersandera dengan kepentingan pengusaha ketika berhasil duduk di kursi legislatif.

Kedua, ia mengaku, sempat ditawari sejumlah suara untuk membantu menang di dalam Pemilu 2019. Namun, Dian dengan tegas menolaknya.

"Saya bertemu dengan beberapa orang yang menawarkan banyak hal, sebut sajalah dia makelar suara ya. Misalnya di suatu daerah ada yang bisa memberikan 18.000 (suara) dengan tingkat kebocoran 40 persen. Tapi Ibu tolong siapkan dana sekian miliar ya," ujar Dian.

"Saya tidak mengenal mereka dan saya tidak pernah ke dapil mereka dan bagi saya juga akan membawa sebuah jebakan apakah mereka real membantu mereka atau mereka real ternyata hanya memanfaatkan saya. Maka, saya tolak," lanjut dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/13/13430611/cerita-caleg-dian-fatwa-pening-saat-ongkos-politik-membengkak

Terkini Lainnya

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke