Ia menilai lembaga survei seperti LSI sedang menjual produk sehingga wajib memoles produknya terus-menerus.
"Lembaga survei seperti LSI Denny JA itu sedang jual produk, dan produknya bernama Pak Jokowi. Jadi wajar sebagai sales mereka menjajakan keunggulan survei," ujar Dahnil melalui pesan singkat, Selasa (2/4/2019).
"Posisi kami ketika membaca rilis survei lembaga tersebut ya senyum-senyum saja, kami menganggap itu lucu-lucuan saja," lanjut dia.
Dahnil optimistis Prabowo-Sandi akan unggul pada 17 April nanti sebab menurutnya masyarakat menginginkan perubahan.
"Hati rakyat itu tidak bisa disurvei dan yang kami pahami hati rakyat ingin perubahan. Sedahsyat apa pun upaya para sales survei menjajakan kliennya, Insya Allah tidak akan bisa memperdayakan pemilih," lanjut dia.
Diketahui, berdasarkan rilis survei Indo Barometer hari ini (2/4/2019), elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 50,8 persen dan Prabowo-Sandiaga 32 persen.
Sedangkan berdasarkan survei LSI, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 56,8 persen hingga 63,2 persen dan Prabowo-Sandi sebesar 36,8 persen hingga 43,2 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/02/20441851/bpn-prabowo-sandi-survei-lsi-denny-ja-kami-anggap-lucu-lucuan-saja