Saat Pilpres 2014, Jokowi kalah di wilayah NTB.
"Dulu kan memang kalah. Itu karena banyak faktor, tentu tidak terkonsolidasi, tidak ada yang melakukan pembinaan, sekarang beda saya kira," ujar Ma'ruf di Bandara Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, NTB, Selasa (1/4/2019).
Ma'ruf mengatakan, saat ini para tuan guru, tokoh masyarakat, hingga kader Nahdlatul Ulama (NU) di NTB telah mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Kondisi itu merupakan kekuatan besar yang menjadi modal untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf di NTB.
"Potensi itu ada di Tuan Guru, ada di NU, ada NW (Nahdlatul Wathan), itu semua berada di 01 jadi yang punya basis ini ada di 01," kata Ma'ruf.
Ma'ruf menargetkan kemenangan minimal 60 persen di NTB. Dia optimistis meskipun suara Jokowi dan Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 di NTB hanya 27,5 persen.
Pada kampanye terbuka hari ini, Ma'ruf didampingi oleh para ulama Lombok seperti Tuan Guru Makrif Makmun yang juga Rais Syura PCNU Lombok Tengah. Kemudian juga ada Sekjen PBNU Helmy Faishal.
Ma'ruf akan mendatangi sejumlah pondok pesantren di Lombok. Pada sore hari nanti, dia akan berkampanye di Lapangan Selong, Lombok Timur.
Saat Pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla hanya memperoleh 701.238 suara (27,55 persen).
Sementara Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa memperoleh 1.844.178 suara (72,45 persen).
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/02/12333731/maruf-amin-yakin-ntb-sudah-jadi-basis-pendukung-jokowi