Perwakilan ulama, Teungku H. Nuruzzahri Yahya, usai silaturahim mengatakan, Presiden beserta rekan-rekannya membahas banyak hal dalam pertemuan yang diawali dengan salat berjamaah tersebut.
Salah satunya soal kabar bohong alias hoaks, fitnah, serta ujaran kebencian yang menerpa dirinya.
"Pak Jokowi sedang banyak musibah di hoaks sana sini. Ini bisa memecah belah umat," ujar Yahya.
Beberapa isu miring yang menerpa Jokowi yakni, Jokowi anti-Islam, Jokowi mengkriminalisasi ulama, Jokowi adalah antek asing dan aseng, serta Jokowi adalah bagian Partai Komunis Indonesia (PKI).
Yahya beserta para ulama se-Aceh pun berkomitmen meneruskan klarifikasi itu ke masyarakat.
"Benar, kan memang kita mesti benarkan yang benar dan tidak benarkan yang salah," lanjut Yahya.
Meski demikian, ia membantah upaya meneruskan klarifikasi Jokowi ke masyarakat itu disebut sebagai salah satu bentuk kampanye demi meningkatkan elektabilitas Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.
"Kami bukan timses. Kami hanya akan menyampaikan, bagaimana kalau yang tidak benar itu nanti dibenarkan umat, apa jadinya?" ujar Yahya.
Selain soal klarifikasi sejumlah isu miring, Presiden Jokowi juga menyampaikan apa saja yang telah dikerjakan pemerintahannya selama 4,5 tahun terakhir. Presiden juga menyampaikan apa yang akan dikerjakan pemerintahannya ke depan.
Pertemuan itu diikuti oleh 83 ulama. Mereka berasal dari 23 kota/ kabupaten yang berada di Aceh.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/05/21121901/ulama-ulama-aceh-akan-bantu-jokowi-klarifikasi-sejumlah-isu-miring