Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan wilayah tersebut disinyalir menjadi tempat persembunyian kelompok tersebut.
"Masyarakat pun sudah betul-betul kita sosialisasikan untuk memberikan informasi sekecil apapun terkait gerakan-gerakan kelompok tersebut yang mencurigakan apabila masuk ke perkampungan, perkebunan," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/2/2019).
Selain itu, satgas juga melakukan upaya persuasif melalui keluarga dari anggota kelompok tersebut.
Keluarga, kata Dedi, diminta untuk mengimbau anggota kelompok tersebut agar menyerahkan diri, jika berkesempatan untuk berkomunikasi dengan mereka.
"Kita juga selalu mengimbau pihak keluarga apabila ada komunikasi dengan para kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin oleh Ali Kalora ini untuk segera menyerahkan diri," terangnya.
Untuk mengejar 15 orang anggota kelompok itu, satgas juga masih berupaya untuk mempersempit ruang gerak, termasuk menjaga jalur logistik.
Sebelumnya, aparat yang tengah membawa jenazah RB alias A (34), warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng, ditembaki sekelompok orang bersenjata yang diduga kelompok Ali Kalora, pada 31 Desember 2018.
Penembakan dilakukan saat salah seorang petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.
Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan sehingga menyebabkan dua petugas yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso, terluka.
https://nasional.kompas.com/read/2019/02/26/10501821/masyarakat-diimbau-beri-informasi-gerakan-mencurigakan-kelompok-ali-kalora