Salin Artikel

Terduga Teroris yang Ditangkap Saat Razia Lalu Lintas Disebut sebagai Tokoh Penting JAD

Pada 14 Februari 2019, TWA ditangkap saat razia lalu lintas di daerah Kertosari, Temanggung, Jawa Tengah.

"TW iya (tokoh penting). TW ini boleh dikatakan sudah memiliki pengalaman dan dia sudah bisa tembus sampai ke Filipina Selatan," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/2/2019).

Bahkan, TWA dikatakan dapat bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina jika tak terdeteksi dan akhirnya dideportasi.

"Andai kata saat ke Filipina Selatan bulan Juli 2016 itu tidak ketahuan masuk dia ke sana, masuk ke kelompoknya Abu Sayyaf dan ikut pelatihan militer," kata Dedi.

Menurut keterangan polisi, TWA pernah dideportasi dari Filipina saat akan mengikuti latihan militer bersama Adi Jihadi dan kawan-kawan. Adi Jihadi berperan menyalurkan dana untuk peledakan bom Thamrin.

Menurut Dedi, TWA sedang merencanakan aksi teror di Yogyakarta dan Jawa Tengah bersama 3 orang rekannya, yang saat ini sedang diburu polisi.

Berdasarkan keterangan dari TWA, mereka berencana melakukan penyerangan untuk mencuri senjata milik kepolisian.

"Dari pengakuan dia, ada 3 orang yang membantu untuk melakukan penyerangan atau amaliyah kepada anggota Polri, mengambil senjatanya," ujar Dedi.

"Tiga orang ini masih dalam pengejaran Densus 88, yang jelas sel tidur sudah dimonitor dan diprofil," lanjut dia.

Sebelumnya, Kepolisian RI menangkap seorang terduga teroris anggota Jamaah Anshor Daulah (JAD) berinisial TWA alias A alias AH di daerah Kertosari, Temanggung, pada 14 Februari 2019.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, TWA sebelumnya telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kemudian, TWA ditangkap saat kepolisian sedang melakukan razia lalu lintas di daerah tersebut.

"Kamis, 14 Februari 2019 pukul 10.30, di Jalan Lingkar Geneng, Kertosari, Temanggung, telah diamankan satu orang jaringan teror JAD pada saat dilakukan razia lalu lintas di daerah tersebut," kata Dedi melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (21/2/2019).

Selain sempat dideportasi dari Filipina, TWA mengikuti pelatihan paramiliter di daerah Anyer dengan Adi Jihadi cs, pada Oktober 2016.

Mereka dilatih oleh Nanang Kosim, terduga teroris yang tewas dalam baku tembak dengan Densus 88 Antiteror di Cilegon pada 2017.

Polisi mencatat TWA bersama beberapa rekan pernah merencanakan aksi teror dengan modus operandi melakukan penembakan terhadap anggota Polri.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/22/21502331/terduga-teroris-yang-ditangkap-saat-razia-lalu-lintas-disebut-sebagai-tokoh

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke