Salin Artikel

[HOAKS] Surat Pelatihan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi oleh Persi

Surat tersebut dapat dipastikan palsu atau tidak benar. Surat dilengkapi dengan lampiran berisi jumlah peserta, biaya, lokasi pelatihan.

Kompas.com mengonfirmasi surat ini kepada Humas Persi, Anjari Umarjiyanto.

Narasi yang beredar:

Surat bernomor 053/1B.24/PP/PERSI/2019 ini seolah-olah ditandatangani Ketua Umum Persi, Kuntjoro Adi Purjanto, dikeluarkan di Jakarta pada Minggu (17/2/2019).

Surat palsu terdiri dari dua bagian surat, dengan halaman kedua yang memaparkan waktu, lokasi dan jumlah peserta.

Disebutkan, pelatihan dilaksanakan selama satu pekan, berlokasi di Hotel Mercure Convention Center Ancol, Jalan Pantai Indah Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara dengan peserta pelatihan berjumlah 50 orang.

Terdapat biaya yang dibebankan kepada peserta pelatihan, yaitu Rp 6.000.000, Rp 7.500.000, dan Rp 8.500.000. Biaya ini ditransfer ke rekening bendahara ketika mendaftar.

Informasi yang diterima Kompas.com, surat ini beredar di berbagai wilayah Indonesia.

Menurut surat ini, tujuan pelatihan untuk menciptakan tenaga IPCN yang Profesional sehingga mampu melaksanakan peran dan fungsinya.

Isi surat tersebut sebagai berikut:

Nomor: 053/1b.24/PP.PERSI/II/2019
Sifat: Wajib
Perihal: Undangan Pelatihan IPCH Tahap II Tahun 2019

Kepada Yth.
Direktur/Pimpinan Rumah Sakit Seluruh Indonesia
Di-Tempat

Dengan hormat,
Sesuai Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 dan Undang-undang Nomor 44 menyatakan bahwa setiap pasien yang masuk Rumah Sakit dan Fasilitas kesehatan lainnya harus dapat memberikan pelayanan yang aman. Tujuan kelima Patient Safety adalah menurunkan resiko Hals, dan sesuai dengan SK Menkes 2007 bahwa setiap Rumah Sakit harus melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), dan memiliki IPCN dengan perbandingan IPCN dengan tempat tidur adalah 1:100-150 TT.

IPCN atau Perawat Pencegahan dan Pengendali Infeksi merupakan tenaga Profesional dan Praktisi dalam pelaksanaan PPI di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini IPCN merupakan motor dari Pelaksanaan Program PPI, dan mengingat hal tersebut maka Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) bekerjasama dengan Institut Manajemen Rumah Sakit (IMRS) akan melaksanakan "Pelatihan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi" di Rumah Sakit.

Sehubungan hal diatas, kepada Direktur/Pimpinan Rumah Sakit untuk dapat mengirimkan pesertanya yang kompeten untuk mengikuti pelatihan dimaksud dengan biaya keikutsertaan (terlampir).

Untuk info silahkan menghubungi bagian pendaftaran:
Bapak: Hadi Soepriyono
Hp: 0813 6983 7695 (Setiap senin s/d Sabtu, jam 08.00 s/d 17.30)
Email: halopersi@gmail.com

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kehadirannya diucapkan terimakasih.

TUJUAN
Tujuan pelatihan ini adalah untuk menciptakan tenaga IPCN yang Profesional sehingga mampu melaksanakan sesuai peran dan fungsinya.

SASARAN
IPCN dan IPCLN (yang sudah mengikuti pelatihan PPI dasar atau belum)

JUMLAH PESERTA
Jumlah peserta pelatihan 50 orang

METODE
Ceramah, Diskusi, Praktek, Simulasi, Role Play

BIAYA KEIKUTSERTAAN PER PESERTA
Paket A Rp 6.000.000,- (Tidak menginap)
Paket B Rp 7.500.000,- (menginap 1 kamar 2 orang)
Paket C Rp 8.500.000,- (menginap 1 kamar 1 orang)
Biaya keikutsertaan dapat di transfer ke rekening bendahara saat mendaftar (offsite)

TEMPAT PELATIHAN DAN MENGINAP
Hotel Mercure Convention Center Ancol
Jl. Pantai Indah Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara 14430 Jakarta-Indonesia

JADWAL ACARA
Hari/Tanggal, Minggu-Sabtu/24 Februari-02 Maret 2019

CATATAN
- Peserta bersedia mengikuti kegiatan sampai dengan selesai
- Membawa Surat Tugas yang sudah di tandatangani oleh pimpinan
- Membawa bukti transfer untuk dana keikutsertaan
- Setiap Rumah Sakit hanya boleh mengirimkan 2 (dua) peserta saja

Penelusuran Kompas.com:

Humas Persi, Anjari Umarjiyanto menegaskan bahwa surat yang beredar ini palsu.

Anjari menyampaikan, sebelumnya surat seperti ini pernah beredar dan terdapat korban yang tertipu dengan mengirimkan sejumlah uang. Sehingga, pengelola rumah sakit di seluruh Indonesia diminta untuk waspada dengan model penipuan seperti ini.

"Modus penipuan surat pelatihan ini beberapa kali dilakukan. Maka itu, Persi membuat peringatan di website," kata Anjari saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/2/2019).

"Mengimbau kepada Pengurus Daerah Persi dan rumah sakit seluruh Indonesia untuk melakukan konfirmasi terhadap surat atau undangan mengatasnamakan Persi melalui laman www.persi.or.id, surel persi@pacific.net.id, atau telepon langsung ke 021-83788722-23," lanjut dia.

Hingga saat ini, Anjari menambahkan, pihaknya belum menerima laporan adanya korban yang tertipu dengan surat bodong ini.

Pihak rumah sakit yang tertipu atau mengalami kerugian finansial diminta untuk melaporkan ke pihak berwajib. Selain itu, pihak rumah sakit dapat memantau informasi resmi melalui situs Persi.

"Pihak rumah sakit dapat memantau dan mengikuti kegiatan resmi Persi melalui laman www.persi.or.id baik seminar, pelatihan dan lain-lain demi peningkatan pengelolaan rumah sakit yang lebih profesional," ujar Anjari.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/20/15220391/hoaks-surat-pelatihan-perawat-pencegah-dan-pengendali-infeksi-oleh-persi

Terkini Lainnya

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke