Salin Artikel

KPU Akan Minta Partai untuk Dorong Caleg Buka Data Pribadi

Rencana tersebut sampai saat ini masih tertuang dalam draf surat.

"Kami berencana menyurati partai-partai tersebut, menanyakanlah atau kemudian memberikan informasi bahwa ada loh caleg-caleg Anda yang belum membuka informasi ke publik data pribadinya," kata Komisioner KPU Ilham Saputra di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2019).

Melalui informasi ini, diharapkan elite partai dapat mendesak calegnya membuka data pribadi ke publik. Sebab, data pribadi ini penting untuk pemilih mengenal para caleg.

"Kita menggugah saja sebetulnya, mengingatkan kepada parpol untuk membuka data diri calegnya," ujar Ilham.

Pada masa pendaftaran, caleg diberi formulir BB2 (formulir bakal calon). Formulir tersebut memberi pilihan untuk caleg mempublikasikan atau tidak profil dan data dirinya.

KPU tak bisa memaksa caleg untuk membuka data pribadi. Sebab, ada Undang-Undang keterbukaan informasi publik yang melindungi data pribadi seseorang.

Dalam Pasal 17 huruf h Undang-Undang tersebut dikatakan, data yang bersifat pribadi tidak bisa disebarluaskan begitu saja, karena ini menyangkut hak konstitusional seseorang sebagai warga negara.

Hasil penelitian Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menunjukan, 2.043 dari 7.992 atau 25,56 persen caleg merahasiakan data dirinya dari masyarakat.

Berikut hasil penelitian Perludem mengenai jumlah caleg yang tak mau buka data dirinya ke publik, diurutkan dari partai yang calegnya paling banyak rahasiakan data pribadi hingga partai dengan caleg yang paling sedikit rahasiakan data.

1. Demokrat

Bersedia membuka data pribadi = 4

Tidak Bersedia = 569

Total Caleg = 573

Persentase tidak bersedia = 99,30 persen

2. Hanura

Bersedia membuka data pribadi = 4

Tidak Bersedia = 423

Total Caleg = 427

Persentase tidak bersedia = 99,06 persen

3. PKPI

Bersedia membuka data pribadi = 4

Tidak Bersedia = 133

Total Caleg = 137

Persentase tidak bersedia = 97,08 persen

4. Garuda

Bersedia membuka data pribadi = 12

Tidak Bersedia = 214

Total Caleg = 226

Persentase tidak bersedia = 94,69 persen

5. Nasdem

Bersedia membuka data pribadi = 241

Tidak Bersedia = 334

Total Caleg = 575

Persentase tidak bersedia = 58,09 persen

6. PKB

Bersedia membuka data pribadi = 507

Tidak Bersedia = 68

Total Caleg = 575

Persentase tidak bersedia = 11,83 persen

7. PKS

Bersedia membuka data pribadi = 473

Tidak Bersedia = 60

Total Caleg = 533

Persentase tidak bersedia = 11,26 persen

8. PSI

Bersedia membuka data pribadi = 522

Tidak Bersedia = 52

Total Caleg = 574

Persentase tidak bersedia = 9,06 persen

9. PDI-P

Bersedia membuka data pribadi = 532

Tidak Bersedia = 41

Total Caleg = 573

Persentase tidak bersedia = 7,16 persen

10. Gerindra

Bersedia membuka data pribadi = 535

Tidak Bersedia = 40

Total Caleg = 575

Persentase tidak bersedia = 6,96 persen

11. PBB

Bersedia membuka data pribadi = 373

Tidak Bersedia = 26

Total Caleg = 399

Persentase tidak bersedia = 6,52 persen

12. Perindo

Bersedia membuka data pribadi = 534

Tidak Bersedia = 34

Total Caleg = 568

Persentase tidak bersedia = 5,99 persen

13. PAN

Bersedia membuka data pribadi = 542

Tidak Bersedia = 33

Total Caleg = 575

Persentase tidak bersedia = 5,74 persen

14. PPP

Bersedia membuka data pribadi = 542

Tidak Bersedia = 12

Total Caleg = 554

Persentase tidak bersedia = 2,17 persen

15. Berkarya

Bersedia membuka data pribadi = 551

Tidak Bersedia = 3

Total Caleg = 554

Persentase tidak bersedia = 0,54 persen

16. Golkar

Bersedia membuka data pribadi = 573

Tidak Bersedia = 1

Total Caleg = 574

Persentase tidak bersedia = 0,17 persen

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/15/18464371/kpu-akan-minta-partai-untuk-dorong-caleg-buka-data-pribadi

Terkini Lainnya

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke