Salin Artikel

Moeldoko: Jangan Apa-apa Semuanya Presiden Dong...

Unjuk rasa ini dilakukan terkait pemutusan hubungan kerja yang mereka alami.

Moeldoko menyebutkan, pemutusan hubungan kerja mereka bukan dilakukan oleh perusahaan pemerintah, melainkan dari vendor.

"Harus diluruskan dulu persoalannya. Mereka ini sopir dari vendor, outsourcing, tidak langsung ada di bawah Pertamina. Jadi kalau mereka menuntut ke pemerintah, ke Pertamina, enggak masuk akal, enggak logis," ujar Moeldoko saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (14/2/2019).

"Jadi menurut saya, ini salah sasaran. Jangan apa-apa, semuanya Presiden dong. Padahal mestinya, dia itu harus kepada vendor di mana ia bekerja," lanjut dia.

Mantan Panglima TNI itu, berpendapat, demonstrasi ini cenderung memanfaatkan situasi politik saat ini di mana sosok Jokowi menjadi sorotan publik.

"Yang saya lihat, demo-demo ini memanfaatkan situasi. Dengan situasi seperti ini, memunculkan diri untuk mendapatkan respons dari Pak Presiden," ujar Moeldoko.

Meski demikian, bukan berarti pemerintah tak mau membantu persoalan para demonstran.

Buktinya, kata dia, Presiden sudah menerima demonstrans, baik di dalam Istana, maupun di luar Istana. Jokowi sudah menindaklanjuti persoalan pekerja ke Menteri BUMN.

Moeldoko sendiri telah memanggil Direktur Utama PT Pertamina dan meminta penjelasan soal duduk persoalannya

Namun, hasilnya sama. Persoalan yang dihadapi pekerja bukan wewenang pemerintah, melainkan wewenang vendor.

"Penyelesaiannya ini ya sesuai prosedur di tempat mereka bekerja. Jadi saya pikir taat asas lah. Jangan sedikit-sedikit, semuanya Presiden," ujar Moeldoko.

Diketahui, demonstrans SP-AMT sudah sekitar dua pekan menginap di pelataran Monas, menghadap Istana Merdeka.

Mereka meminta pemerintah membantu mereka lantaran terkena pemutusan hubungan kerja sepihak oleh perusahaan vendor mereka.

Dikutip dari Tribunnews.com, salah seorang istri demonstran bernama Dewi Srityanti berhasil menerobos pengawalan Paspampres kemudian menyampaikan aspirasinya langsung kepada Presiden Jokowi.

"Ya saya langsung ngomong jika suami kami belum kerja, kami di sini (depan Istana) kelaparan, sudah enggak punya apa-apa, anak kami sudah enggak sekolah mau sampai kapan kami begini, Pak?" kata dia.

Saat menyampaikan keluhannya, Dewi mengatakan, terlihat pula Ibu Negara Iriana duduk di sebelah Jokowi. Iriana, menurut Dewi, tersentuh dengan aspirasinya.

"Ibu Iriana juga menjawab, 'Iya Bu, sabar. Insya Allah selesai ya, Bu'" kata Dewi menirukan perkataan Iriana.

"Beliau merespon sangat baik. Bahkan Beliau kayak agak-agak nangis gitu karena saya benar-benar memohon sangat dan saya ngomong enggak mau lewat perantara-perantara. Kami sudah sering dimodus-modusin oleh perantara," tambah dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/14/18481221/moeldoko-jangan-apa-apa-semuanya-presiden-dong

Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke