Salin Artikel

Kritik Penegakan Hukum di Era Jokowi, Timses Prabowo-Sandiaga Singgung Kasus Hary Tanoe

Menurut Ferdinand, saat ini pemerintah menggunakan kekuasaannya untuk mengintervensi upaya penegakan hukum.

Pasalnya, kata dia, ada beberapa kasus yang melibatkan kepala daerah justru tidak terdengar proses penuntasannya, setelah kepala daerah tersebut mendeklarasikan dukungan kepada calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.

"Ada kepala-kepala daerah yang terduga atau tersangkut masalah hukum dan kemudian mendeklarasikan dukungan dan kemudian kasusnya menjadi sunyi senyap, ya. Diduga itu ada obstruction of justice, tapi membuktikan ini tidak mudah," ujar Ferdinand dalam sebuah diskusi di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).

Ferdinand mencontohkan kasus yang melibatkan Wali Kota Manado, Sulawesi Utara, Vicky Lumentut.

Mantan Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Utara itu diperiksa pada Selasa (2/10/2018) sebagai saksi kasus korupsi penggunaan dana hibah penanggulangan bencana banjir di Kota Manado tahun 2004.

Namun, kata Ferdinand, proses hukum kasus tersebut tidak lagi terdengar setelah Vicky memutuskan pindah ke Partai Nasdem dan mendeklarasikan dukungan ke pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Anda tahu kasusnya sekarang sampai di mana? Kalau anda tahu, hebat. Saya tidak tahu sampai di mana sekarang. Padahal waktu itu beliau (Vicky) ini sudah sangat khawatir akan menjadi tersangka karena akan dipanggil," kata Ferdinand.

"Sebelum itu beliau langsung deklarasi pindah dan aman sampai sekarang. Dan kasusnya pun kita tidak tahu sampai di mana," tutur dia.

Ferdinand juga mencontohkan kasus yang menjerat Ketua Umum Partai Perindo sekaligus CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo.

Hary menjadi tersangka dalam kasus dugaan mengancam Kepala Subdirektorat Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Yulianto melalui media elektronik.

"Setelah itu bergulir beliau kemudian mendeklarasikan diri mendukung Pak Jokowi. Sama kasusnya sekarang, kita tidak tahu ke mana larinya. Tidak pernah Kejaksaan mengumumkan bahwa kasus ini dihentikan atau kita tidak pernah mendengar penjelasannya lagi," ucap Ferdinand.

Ferdinand pun menegaskan bahwa pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berkomitmen terkait penegakan hukum.

Ia mengatakan, jika terpilih pada Pilpres 2019 mendatang, Prabowo-Sandiaga akan mendorong penegakan hukum yang berkeadilan dan jauh dari kepentingan kekuasaan.

"Kalau sekarang yang terjadi ini adalah hukum kekuasaan dan hukum penguasa. Penguasa boleh menentukan siapa yang harus dipenjarakan, penguasa boleh menentukan siapa yang harus ditangkap. Ini tidak boleh tidak terjadi," ujar Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat itu.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/04/19334581/kritik-penegakan-hukum-di-era-jokowi-timses-prabowo-sandiaga-singgung-kasus

Terkini Lainnya

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke