Salin Artikel

SBY: Biasanya Pemimpin yang Banyak Janji Sulit Menepati

"Biasanya seorang pemimpin itu jika terlalu banyak berjanji sulit untuk ditepati. Karena itu, saya minta kepada kader Partai Demokrat untuk berbuat secara nyata kepada masyarakat," kata SBY di sela-sela silaturahim dengan para ulama se Aceh yang di pusatkan di Banda Aceh, Minggu (27/1/2019), seperti dikutip Antara.

Dalam silaturahim dengan ulama se-Aceh yang turut dihadiri calon anggota legislatif dari Partai Demokrat, SBY berpesan agar seluruh kader partai yang dipimpinnya tersebut benar-benar bekerja untuk masyarakat.

"Kita telah memberikan kerja nyata kepada masyarakat Aceh mulai dari perdamaian, rehabilitasi dan rekontruksi pascabencana gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada akhir tahun 2004. Semua yang kita lakukan ini nyata," tuturnya.

Menurut dia, kader Partai Demokrat yang duduk di parlemen dari berbagai tingkatan harus menjadi yang terdepan dalam berkontribusi untuk percepatan pembangunan di provinsi paling barat Indonesia itu.

"Berbagai kontribusi yang dilakukan oleh kader Partai Demokrat harus disesuaikan dengan konteks yang berbeda untuk mewujudkan pembangunan di Aceh untuk masa mendatang," ujar SBY.

Dalam pertemuan tersebut turut hadir antara lain Ketua DPD Partai Demokrat, Nova Iriansyah yang juga Plt Gubernur Aceh, Ketua Fraksi PD DPR Edhie Baskoro Yudhoyono, Abu Kuta Krueng, Tgk Muhammad Yusuf dan Waled Marhaban, Anggota DPR, T Riefky Harsya dan Muslim.

Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat T Riefky Harsya mengatakan, dalam kunjungan selama tujuh hari itu SBY telah berkunjung ke 24 kabupaten/kota untuk menyapa masyarakat di Sumatera Utara dan Aceh.

Ia menyebutkan dalam kunjungan ke Aceh, SBY beserta Ani Yudhoyono dan rombongan berkunjung ke 10 kabupaten/kota.

https://nasional.kompas.com/read/2019/01/27/23081881/sby-biasanya-pemimpin-yang-banyak-janji-sulit-menepati

Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke