Ia lalu memberikan contoh mikroteks, seperti yang dipakai dalam pencetakan uang.
"Pokoknya menggunakan mikroteks. Sedangkan mikroteks itu banyak jenis-jenisnya. Yang dipakai dalam pencetakan uang itu hanya salah satu saja," kata Pramono saat dikonfirmasi, Minggu (20/1/2019).
Selain itu, mereka juga melakukan kontrol terhadap kualitas surat suara oleh tenaga ahli dan KPU, beserta pengawasan dari Bawaslu.
Kemudian, perusahaan percetakan hingga proses distribusi juga akan mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian.
Ia pun meyakini sistem pengamanan tersebut dapat mencegah kecurangan-kecurangan dalam proses pemilu mendatang.
"InsyaAllah tidak ada peluang bagi surat suara palsu masuk dalam proses pemilu," ujarnya.
Percetakan perdana surat suara untuk Pemilu 2019 telah dimulai hari ini, Minggu (20/1/2018). KPU melakukan kunjungan untuk meninjau proses percetakan tersebut ke sejumlah perusahaan pencetak surat suara.
Terdapat enam perusahaan yang memenangkan tender produksi surat suara, yaitu PT Gramedia (Jakarta), PT Balai Pustaka (Jakarta), PT Aksara Grafika Pratama (Jakarta), PT Temprina Media Grafika (Jawa Timur), PT Puri Panca Pujibangun (Jawa Timur), dan PT Adi Perkasa Makassar (Sulawesi Selatan).
Total surat suara yang akan diproduksi untuk pemilu serentak nanti adalah 939.879.651 surat suara.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/20/20150421/amankan-surat-suara-kpu-gunakan-teknologi-seperti-di-uang-kertas