Salin Artikel

Kedua Pasangan Capres-Cawapres Dinilai Belum Miliki Perspektif Keadilan Gender

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan, kedua pasangan calon memiliki keterbatasan pandangan dan data yang lemah mengenai isu pemberdayaan perempuan saat debat pertama Pilpres 2019, Kamis (17/1/2019).

"Terkait isu pemberdayaan perempuan, kedua Paslon memiliki keterbatasan pandangan dan data yang lemah," ujar Beka saat memaparkan sejumlah catatan terkait debat, di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/1/2019).

Menurut Beka, kedua pasangan calon justru terjebak mengenai jumlah menteri perempuan di kabinet dan caleg perempuan yang maju pada Pemilu Legislatif 2019.

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo, misalnya, menyinggung soal jumlah menteri perempuan yang berada di kabinetnya.

Ia juga menyinggung soal pembentukan panitia seleksi (Pansel) pemilihan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diisi oleh akademisi perempuan.

Sementara, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut partai Gerindra yang dipimpinnya memilki jumlah caleg perempuan melebihi 30 persen.

Namun, keduanya tidak menjelaskan lebih jauh mengenai analisis masalah yang terjadi saat ini.

Selain itu, Jokowi dan Prabowo juga tidak memaparkan program pemberdayaan perempuan yang akan dijalankan seandainya terpilih pada Pilpres 2019.

"Kedua pasangan calon terjebak bicara tentang jumlah menteri dan caleg tetapi tidak mampu menjelaskan secara lebih jauh terkait analisis masalah dan program pemberdayaan perempuan yang ditawarkan kepada pemilih," kata Beka.

https://nasional.kompas.com/read/2019/01/18/17245511/kedua-pasangan-capres-cawapres-dinilai-belum-miliki-perspektif-keadilan

Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke