Doni mendapat kepercayaan untuk memimpin BNPB menggantikan Willem Rampangilei, yang menjabat sejak 7 September 2015.
Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Doni dipilih karena latar belakang dan pencapaian kerjanya selama ini yang terbilang baik.
Dari sejumlah pencapaian Doni selama berada di dunia militer, berikut ini beberapa di antaranya:
1. Pangdam dua daerah
Doni pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer dua daerah, yaitu Pangdam Pattimura dan Pangdam Siliwangi.
Jabatan sebagai Pangdam XVI Pattimura (wilayah Maluku dan Maluku Utara) dipegang oleh Doni mulai 31 Juli 2015 selama dua tahun. Selama itu, ia menerapkan gagasan "emas biru" dan "emas hijau" sebagai lambang kekayaan alam Maluku.
"Emas biru" digunakan untuk menyebut kegiatan ekonomi berbasis kelautan. Sementara "emas hijau" digunakan untuk pelestarian lingkungan hidup.
Kinerjanya memimpin wilayah militer di Maluku tersebut dinilai cukup sukses.
Setelah itu, Doni kembali dipercaya menjadi pangdam di daerah lain, yakni Kodam III Siliwangi yang membawahi wilayah Banten dan Jawa Barat. Ia dilantik pada 14 November 2017 di Makodam III/Siliwangi, Bandung.
Tidak begitu lama, Doni memimpin Kodam III/Siliwangi kurang lebih hanya sekitar enam bulan, dan lengser pada 23 Maret 2018.
2. Pencetus Citarum Harum
Meski sebentar di Kodam III/Siliwangi, Doni berhasilan mencetuskan sebuah program berbasis pelestarian lingkungan bertajuk "Citarum Harum" saat masih memimpin di sana.
Program ini fokus pada upaya pembersihan Sungai Citarum yang sebelumnya kotor dan tercemar. Ini disebabkan banyak sampah rumah tangga karena letak sungai ada di belakang permukiman warga.
Ia pun menawarkan gagasan yang menjadikan Sungai Citarum bukan sebagai halaman belakang, tetapi halaman depan rumah warga. Dengan demikian, kebersihannya akan selalu diperhatikan dan dijaga.
Pasca-tonggak kepemimpinan bergulir, dan ia tidak lagi menjadi pangdam di wilayah tersebut, program Citarum Harum tetap akan dilanjutkan dilanjutkan di bawah pangdam yang baru.
3. Komandan Baret Merah
Dalam perjalanan kariernya bersama TNI Angkatan Darat, Doni Monardo memulainya dari Komando Pasukan Khusus. Dia bersama korps baret merah sejak 1986.
Doni sudah banyak menduduki banyak jabatan, termasuk di luar Kopassus, salah satunya bersama Pasukan Pengamanan Presiden.
Hingga kemudian, Doni Monardo dipercaya menjadi Komandan Jenderal Kopassus pada 2014-2015.
4. Pengawal dua presiden
Doni Monardi juga pernah menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada tahun 2012-2014.
Ia bertanggung jawab secara langsung atas keselamatan orang nomor satu di Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.
Menariknya, Doni Monardo juga sempat bertanggung jawab atas keselamatan Joko Widodo dan Jusuf Kalla setelah keduanya menang Pemilu Presiden 2014.
5. Pembebasan Kapal Sinar Kudus
Pada 16 Maret 2011 saat Kapal Sinar Kudus dibajak oleh perompak asal Somalia dan 20 awaknya disandera, Doni terlibat dalam upaya pembebasannya.
Ia saat itu tergabung dalam Satgas Merah Putih dan diterjunkan dalam misi pembebasan sandera.
Operasi pembebasan saat itu berlangsung selama beberapa pekan. Doni Monardo bersama anggotanya melakukan pengejaran kawanan perompak hingga garis pantai Somalia.
Kapal-kapal perompak ditenggelamkan, dan para pelaku dihabisi. Setelah operasi dinyatakan berhasil, Doni mendapatkan kenaikan pangkat menjadi brigadir jenderal.
Semenjak saat itu, kariernya pun melejit, mulai menjadi Pangdam di dua wilayah militer, Komandan Paspampres, hingga Danjen Kopassus.
Mulai hari ini, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo mengemban tugas memimpin BNPB untuk beberapa waktu ke depan.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/09/14265211/dipilih-jokowi-jadi-kepala-bnpb-ini-5-fakta-letjen-tni-doni-monardo