Salin Artikel

6 Anggota KRT-BRTI 2018-2022 Terpilih, Ini Profilnya

Pengumuman keenam nama tersebut berdasarkan pada Keputusan Menkominfo Nomor 995 Tahun 2018 tentang Anggota Komite Regulasi Telekomunikasi pada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia periode 2018-2022.

Profil keenam anggota baru tersebut adalah sebagai berikut:

1. Agung Haryoso

Pria kelahiran Yogyakarta pada 14 September 1969 ini menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Teknologi Bandung dengan mengambil jurusan Teknik Elektro, kemudian  S2 dan S3 di Universite de Bretagne Sud di Perancis.

Dalam dunia profesional, Agus menjadi salah seorang staf pengajar dan peneliti di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB sejak 1993 hingga saat ini.

Selain itu, ia juga masih aktif sebagai saksi ahli dan ahli forensik di ITB sejak waktu yang sama.

Di bidang IT, Agus menjabat sebagai Ketua Tim Integrasi IT KPU Pemilu ITB pada 2009 dan menjadi salah satu anggota KRT-BRTI periode 2015-2018.

2. Johny Siswadi

Pria kelahiran Palembang berusia 61 tahun ini memiliki latar belakang pendidikan di bidang hukum.

Ia menyelesaikan program sarjananya di Universitas Sumatera Utara dengan mengambil studi Hukum Internasional. Kemudian ia melanjutkan S2 di Universitas Parahyangan dengan mengambil Hukum Bisnis.

Sesuai pendidikannya, Johny berprofesi sebagai advokat  atau konsultan di firma hukum sejak 2012 hingga sekarang.

Sebelum itu, Johny pernah bekerja di PT Telkom dan PT Telkomsel dengan mengisi beberapa jabatan strategis, misalnya sebagai vice president .

3. Setyardi Widodo

Pria kelahiran Purworejo pada 29 Mei 1975 ini mengambil pendidikan S1di Teknik Fisika ITB dan melanjutkan S2 di UI dengan peminatan Administrasi Bisnis.

Setyardi mengawali kariernya menjadi reporter bidang TI dan Telekomunikasi di Bisnis Indonesia yang dikelola PT Jurnalindo Aksara Grafika pada 2000. Hingga saat ini ia masih ada di perusahaan yang sama dan menapaki sejumlah jabatan.

Jabatan itu mulai dari asisten redaktur, redaktur, managing director, hingga general manager sejak 2018 hingga saat ini.

4. Bambang Priantono

Pria kelahiran Palembang pada 28 Januari 1963 ini menyelesaikan S3 di UI dengan jurusan Kebijakan Publik. Sebelumnya di jenjang S2, ia mengambil fokus Manajemen Telekomunikasi di universitas yang sama.

Kemudian di dunia kerja, Bambang sudah memiliki pengalaman yang panjang di perusahaan telekomunikasi nasional, yakni Indosat. Ia menapaki karier mulai dari staff, manager, VP, SVP, group head, dan advisor to president PT Indosat sejak 1986 hingga sekarang.

Selain itu, saat ini Bambang juga menjabat sebagai Direktur Utama LSP Telekomunikasi sejak 2016.

5. I Ketut Prihadi Kresna Mukti

Pria yang lahir di Jakarta, 6 Januari 1965 ini menempuh pendidikan pasca-sarjananya di Australia dengan mengambil S2 Telecommunication Law dan S3 E-Commerce Law.

Ia pernah bekerja di sebuah firma hukum, menjadi dosen di Politeknik Negeri Jakarta, juga menjadi anggota KRT-BRTI periode sebelumnya, 2015-2018.

Di luar itu, Ia lama berkarier di Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen Postel).

Beberapa jabatan pernah ia emban di sana, mulai dari kasubag beberapa bidang mulai dari 2003-2010. Ketut pun pernah ada di media televisi nasional, Indosiar, sebagai Kepala sekretaris dan divisi hukum PT Indosiar Visual Mandiri.

6. Rolly Rochmad Purnomo

Pria kelahiran Solo, 22 Juni 1970 ini mengambil pendidikan S1, S2 2 kali, dan S3 dengan ragam ilmu berbeda, mulai dari teknik elektro, manajemen keuangan, sistem informasi, dan kebijakan publik.

Bersama dua rekan lainnya, I Ketut dan Agung Haryoso, Rolly juga sebelumnya menjabat sebagai KRT-BRTI periode 2015-2018.

Perjalanan karier Rolly dimulai di Bappenas pada 1996 sebagai Staf Perencana, Biro Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi.

Ia pernah berkiprah di bidang akademik dengan menjadi staf pengajar di Universitas Bina Nusantara, dan mahasiswa peneliti di Australian Nasional University.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/19/16145441/6-anggota-krt-brti-2018-2022-terpilih-ini-profilnya

Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke