Salin Artikel

Pesan Cak Imin kepada Caleg PKB: Teladani Gus Dur dan Menangkan Jokowi-Ma'ruf

Caleg dari PKB yang ikut konsolidasi yakni caleg DPR RI yang berasal dari Jawa barat, DKI Jakarta, Banten dan sebagian dari Jawa Tengah.

Selain konsolidasi caleg PKB, dalam acara itu juga memperingati Haul ke 9 Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar meminta semua caleg PKB meneladani perjuangan Gus Dur yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keberagaman Indonesia.

“Dengan haul Abdurahman Wahid kita harapkan seluruh sendi-sendi nilai juang (Abdurahman Wahid) tertanam sampai hari kiamat nanti,” ujar Muhaimin yang begitu akrab disapa Cak Imin dalam sambutannya di Balai Sarbini Komplek Plaza Semanggi Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).

Semasa hidupnya, Gus Dur juga selalu konsisten untuk memperjuangkan kelompok minoritas dan mereka yang terpinggirkan.

Gus Dur yang lahir di Jombang, 4 Agustus 1940, itu meninggal di Jakarta pada 30 Desember 2009 dalam usia 69 tahun. Sebelum meninggal, mantan Ketua Umum PBNU itu dirawat selama empat hari di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Cak Imin berpesan kepada seluruh caleg untuk memegang nilai-nilai yang diwarisi Gus Dur. Nilai-nilai tersebut adalah ketauhidan, ketuhanan, keadilan, kemanusian, kesetaraan demokrasi, dan hak asasi manusia.

“Ini menjadi gagasan dan prinsip seluruh caleg posisi perjuangan Gus Dur Insyaallah jalan terbentang dengan sendirinya,” kata Cak Imin.

Pada kesempatan itu, Cak Imin memerintahkan kepada para caleg untuk berjuang dengan sungguh memenangkan pasangan nomor urur 02 Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019.

“Solid dan kuat, hari ini harus kita lipatkan 3 kali (perolehan suara),” kata Cak Imin.

Dalam acara konsolidasi itu turut hadir Presiden RI Joko Widodo beserta sejumlah menteri kabinet kerja.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/17/14342301/pesan-cak-imin-kepada-caleg-pkb-teladani-gus-dur-dan-menangkan-jokowi-maruf

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke