Salin Artikel

Polisi Tangkap WN Malaysia Pengendali Penyelundupan 7 Kg Sabu

Dalam pengungkapan itu, sebanyak 7 kilogram sabu kristal putih diamankan. Ke-lima tersangka yang ditangkap berinisial ZLF (41), ANW (38), ABK (42), MSK (29), dan RCS (48).

"Empat orang warga negara Indonesia, yaitu ZLF, ANW, ABK, dan MSK. Sedangkan RCS berasal dari Malaysia," kata Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Krisno Siregar di Gedung Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (7/12/2018).

Krisno menambahkan, keempat WNI tersebut dalam kasus ini berstatus sebagai kurir, sedangkan RCS merupakan pengendali jaringan dari Malaysia. Adapun modus dalam penyeludupan adalah menggunakan sepatu untuk menyumbunyikan sabu.

"Mereka rencananya akan mendistribusikan sabu ke Jakarta sebagai tujuan utama. Kemudian, selanjutnya akan diedarkan di Lombok," papar Krisno.

Adapun kronologi pengungkapan jaringan tersebut dimulai pada Minggu (25/12/2018) pukul 23.00 WIB di depan Apotek Vitka Farma, Lubuk Baja, Batam. Awalnya, polisi menangkap seorang laki-laki, ZLF, sebagai pemesan sabu dari Malaysia untuk dibawa ke Batam.

Dari penangkapan ZLF, dilakukan pengembangan. Dan pada pukul 23.50 WIB di Perumahan Legenda Bali, Batam, petugas menangkap ANW sebagai pembeli.

Kemudian, Senin (26/12/2018), petugas menangkap ABK pukul 11.15 WIB di area parkir hotel Planet Holiday, Batam. Ia bertugas sebagai pembawa barang 7 kilogram dari pantai dan setelah itu menyerahkanya ke ZLF.

Di hari yang sama, pukul 20.00 WIB di lobi Hotel City View, Batam, petugas meringkus MSK yang berperan sebagai keuangan dalam jaringan ini.

Setelah itu, petugas melakukan pengembangan terhadap pengirim barang yang berada di Malaysia.

Kemudian, pada Selasa (27/12/2018) pukul 20.00 WIB, polisi menangkap warga negara Malaysia, RCS, di terminal Fery Batam Center, Batam. Ia berperan sebagai pengendali.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/07/14000991/polisi-tangkap-wn-malaysia-pengendali-penyelundupan-7-kg-sabu

Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke