Salin Artikel

Hoaks Sepekan, Pelunasan ONH 2018 hingga Siaga I BIN Jelang Reuni 212

KOMPAS.com – Sejumlah kabar bohong atau hoaks masih banyal beredar di pekan ini, mulai 26 November hingga 1 Desember 2018.

Kabar hoaks yang tersebar pekan ini menghinggapi banyak pihak, mulai dari masyarakat biasa hingga badan tinggi negara bahkan kementerian pusat.

Isunya pun beragam, dari penculikan anak, pelunasan ongkos naik haji, hingga surat edaran Badan Intelijen Negara terkait aksi reuni 212.

Berikut ini lima hoaks yang terkonfirmasi hasil penelusuran Kompas.com:

1. Penculik anak tertangkap

Dalam sebuah unggahan Facebook, disebutkan bahwa dua perempuan diduga penculik anak, tertangkap di Desa Matang Reudeub, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara.

Namun, Kepala Kepolisian Sektor Baktiya, Ipda Mahmud menyebut hal itu sebagai hoaks.

Kedua perempuan yang disebut sebagai penculik anak tersebut merupakan pengidap gangguan jiwa yang ditangkap oleh warga.

Selanjutnya, mereka diserahkan ke kepolisian, dan pihak kepolisian segera mengembalikannya kepada pihak keluarga masing-masing.

2. Pelajar SMP meninggal terjungkal dari motor

Beberapa waktu lalu, media sosial diramaikan dengan video seorang pelajar SMP yang dikabarkan meninggal sesaat setelah terjungkal dari motor yang dikemudikan oleh rekannya.

Korban terjatuh dengan keadaan kepala tertekuk dan terlihat tidak bergerak hingga akhirnya video berakhir.

Berdasarkan penelusuran, video tersebut terjadi di halaman SMP Negeri 3 Pule, Trenggalek, Jawa Timur, pada 16 November 2018, tepatnya pukul 15.00.

Setelah dikonfirmasi, Kapolsek Pule, AKP Suraji Suraji membenarkan kecelakaan motor yang terjadi, namun dirinya membantah bahwa korban yang terjatuh meninggal di tempat.

Ia menjelaskan korban dalam keadaan baik-baik saja hingga saat ini dan tidak meninggal.

3. Calon jemaah haji diminta lunasi ONH 2018

Sebuah surat edaran mengatasnamakan Kementerian Agama beredar di media sosial. Dalam surat itu tertulis ara calon jemaah haji tahun 2018 untuk segera melunasi Ongkos Naik Haji (ONH) melalui bank-bank tertentu yang sudah bermitra dengan Kemenag.

Namun, Kepala Biro Kemenag Matsuk, membantah surat tersebut dikeluarkan oleh pihaknya. Sehingga jelas bahwa keberadaan surat itu beserta isinya merupakan hoaks.

Matsuki pun memberikan sedikit tips untuk mengetahui keaslian sebuah surat. Misalnya dengan mengamati pola penulisan, model kop surat, hingga nama dan kontak yang tertera dalam sebuah surat.

4. Penyelundupan senjata oleh pekerja China

Sebuah unggahan di Facebook menyebutkan adanya penyelundupan senjata oleh pekerja China yang ditemukan di PT Indonesia Morowali Industrial Park, Sulawesi Tengah. Penyelundupan itu dilakukan menggunakan truk kontainer.

Saat dikonfirmasi pada Humas PT IMIP, Dedi Kurniawan, informasi itu dikatakan sebagai hoaks dan sudah pernah muncul setahun lalu.

Menurut dia, pada Juli 2018 aparat kemanan, baik dari kepolisian maupun TNI, sudah melakukan penggeledahan di semua kontainer yang terdapat di gudang perusahaan.

Namun, tidak ditemukan senjata apa pun, sebagaimana disebutkan dalam unggahan Facebook tersebut.

5. BIN nyatakan siaga I jelang reuni 212

Pada Jumat (30/11/2018), tersebar sebuah surat edaran yang mengatasnamakan Badan Intelijen Nasional (BIN) sebagai pembuatnya.

Dalam surat itu disebutkan BIN telah menetapkan status Siaga I menghadapi rencana reuni 212.

Disebutkan pula, Kepala BIN Budi Gunawan menginstruksikan kepada seluruh jajaran pegawainya untuk bersiaga mengantisipasi gangguan stabilitas keamanan nasional yang dapat ditimbulkan karena gerakan 212.

Namun saat dihubungi, Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, menyatakan pihaknya tidak pernah mengeluarkan surat semacam itu.

Hingga saat ini pihak BIN masih mencari tahu siapa pihak yang membuat dan menyebarluaskan surat edaran palsu tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/01/17231591/hoaks-sepekan-pelunasan-onh-2018-hingga-siaga-i-bin-jelang-reuni-212

Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke