Dia bahkan masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.
Saat ditanya mengapa dia mendukung Jokowi-Ma'ruf, dan bukan berpihak pada pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Bahlil menjawabnya dengan canda.
Bahlil lebih mendukung Jokowi ketimbang Sandiaga, padahal Sandiaga adalah ketua umum HIPMI periode 2005-2008 atau pendahulu Bahlil.
"Kalau ditanyakan Bang Sandi itu pernah di HIPMI, iya, dia mantan ketua umum. Tetapi harus diingat, Pak Jokowi itu juga kader HIPMI Solo. Jadi dua-duanya ini kader HIPMI," ujar Bahlil di Posko Cemara, Kamis (29/11/2018).
Bahlil pun melontarkan guyonan ketika ditanya alasannya lebih memilih Jokowi. Dia mengatakan kontestasi pemilu tahun depan adalah pemilihan presiden.
Oleh karena itu, Bahlil lebih memilih mendukung calon presiden, bukan wakil presiden.
"Dalam UU itu kan pileg dan pilpres, enggak ada pilwapres (pemilihan wakil presiden). Ya aku dukung Pak Jokowi lah, kader HIPMI yang calon presiden kan cuma dia," kata Bahlil.
"Kader HIPMI enggak mau wapres, capres dong. Wapres kan orang nomor dua. Kita sudah ada nomor satu, kok malah nomor dua," tambah dia.
Namun, dia menambahkan bahwa HIPMI bukan organisasi politik. Dukungannya merupakan dukungan pribadi, tanpa membawa nama HIPMI.
Terkait dengan sejumlah pengusaha yang mendukung Jokowi-Ma'ruf, Bahlil melihat itu lantaran banyak koleganya yang memandang pemerintahan Jokowi benar-benar membangun Indonesia.
"Kita tahu pertumbuhan ekonomi kita itu kan hanya bertumpu pada Pulau Jawa ya dulunya. Sekarang dengan infrastruktur, maka pertumbuhan ekonomi itu sudah menyebar di seluruh wilayah," kata dia.
Infrastruktur yang dibangun pemerintah pada akhirnya menguntungkan pengusaha juga. Dari pengusaha besar sampai ke pengusaha kecil. Dunia usaha semakin maju karena mudahnya akses ke berbagai tempat.
"Bohong kalau ada pengusaha yang menyatakan bahwa membangun usaha besar tanpa infrastruktur," ujar Bahlil.
https://nasional.kompas.com/read/2018/11/29/21482731/canda-ketua-hipmi-soal-alasan-tak-dukung-sandiaga