Salin Artikel

Wacanakan Penghapusan Pajak Sepeda Motor, Kata PKS Bukan Pencitraan

"Ini (rencana penghapusan) bentuk kontribusi kami, bukan pencitraan. Kami ingin ini berlaku secara nasional sehingga bisa masuk dalam Undang-Undang (UU) dan meringankan beban masyarakat," kata Pipin dalam diskusi bertajuk "Kontroversi Penghapusan Pajak Sepeda Motor dan Pemberlakuan SIM Seumur Hidup" di kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (28/11/2018).

Menurut Pipin, rencana penghapusan itu dilatarbelakangi harga sembako dan BBM yang tinggi, serta tarif listrik yang mahal. Hal ini dinilai membebani masyarakat yang berada di kelas bawah.

"Kami ingin memberikan rasa keadilan kepada masyarakat. Karena, pemerintah terus memberikan insentif kepada orang kaya, seperti program pengampunan pajak," kata dia.

Oleh karena itu, lanjut Pipin, jika PKS mendapatkan amanah untuk berkuasa di pemerintahan ke depan, maka PKS akan merekturisasi alokasi anggaran pajak sepeda motor yang nantinya disubsidi lewat Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Selain itu, PKS juga akan memperjuangan kenaikan pajak bagi masyarakat yang memiliki kendaraan mewah.

"Karena kami ingin keadilan itu tegak, tidak hanya orang kaya yang terus mendapatkan insentif dari pemerintah. PKS berpihak kepada masyarakat, pemerintah berpihak kepada siapa?" kata Pipin.

Sementara itu, peneliti dari Institute for Development of Economics and Development (Indef) Rusli Abdullah menilai rencana penghapusan pajak sepeda motor tidak tepat.

Pasalnya, prinsip dasar pengenaan pajak adalah guna mengerem masyarakat agar tidak membeli kendaraan dan beralih ke transportasi umum.

"Jika dibebaskan dengan pajak yang dihapus, maka kendaraan makin banyak. Kemudian, bagaimana kita mereduksi social cost?" ujar Rusli.

Social cost yang dimaksud, seperti diungkapkan Rusli, peningkatan kendaraan bermotor justru akan berdampak negatif bagi lingkungan dan menurunkan kualitas udara.

Sebelumnya, PKS menjanjikan dua program jika mereka terpilih di Pemilu 2019. Dua program tersebut adalah Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Pajak Sepeda Motor dan pemberlakuan SIM seumur hidup.

Pajak sepeda motor yang dimaksud yaitu pajak kendaraan bermotor (PKB), pajak bea balik nama kendaraan bermotor (PBBNKB), Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, biaya administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan biaya administrasi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) berkapasitas mesin satuan sentimer kubik (CC) yang kecil. 

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/28/23095651/wacanakan-penghapusan-pajak-sepeda-motor-kata-pks-bukan-pencitraan

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke