Salah satunya karena Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sering mengikuti Sandiaga berkampanye keliling daerah.
"Boleh dikatakan kita sekarang ini sudah menjelajahi lebih dari 60 kabupaten/kota di seluruh Pulau Jawa bersama cawapres," ujar Eddy ketika dihubungi, Kamis (15/11/2018).
Saat Sandiaga berkampanye di daerah, konstituen dari berbagai elemen seperti kalangan milenial, wirausaha, sampai ibu-ibu berkumpul.
Eddy mengatakan, Zulkifli Hasan bisa ikut sosialisasi bersama Sandiaga. Mereka menjadi basis konstituen baru bagi PAN.
"Jadi saya kira dampaknya ada meskipun kita masih berkerja keras, tetapi banyak basis konsituen baru yang terbuka dengan kita berkampanye bersama-sama cawapres," ujar Eddy.
Demokrat dan "coattail effect"
Pendapat PAN ini berbeda dengan Partai Demokrat. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai, Pemilu 2019 sangat menguntungkan bagi PDI-P dan Gerindra karena berlangsung serentak.
Sebab, keduanya mengusung kader sendiri sebagai capres yang elektabilitasnya membawa limpahan suara bagi partai dalam pemilu legislatif.
"Pemilu 2019 ini dilaksanakan secara serentak, pilpres bersamaan dengan pileg. Survei membuktikan saat ini partai politik yang punya capres sangat diuntungkan," ujar SBY dalam pidato pembukaannya dalam acara pembekalan caleg Demokrat di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).
"Contohnya PDI-P dengan Pak Jokowi sebagai capres kader partai itu dan Gerindra dengan Pak Prabowo sebagai capres kader Gerindra," lanjut SBY.
Presiden keenam RI itu menambahkan, hal tersebut tercermin dalam sejumlah survei yang menunjukkan suara PDI-P dan Gerindra meningkat tajam di Pileg 2019.
Sebaliknya, lanjut SBY, partai-partai yang tak mengusung capres atau cawapres suaranya anjlok di pileg.
https://nasional.kompas.com/read/2018/11/15/12110891/zulkifli-sering-keliling-bareng-sandiaga-pan-merasa-diuntungkan