Salin Artikel

200 Tahun sejak Dicatat Pertama, Ini Fakta Menarik Hujan Meteor Leonids

Adapun, hujan meteor terjadi karena sepihan komet yang terbakar ketika memasuki atmosfer bumi. Hujan meteor ada yang terjadi setiap tahun secara rutin, ada juga yang terjadi puluhan bahkan ratusan tahun sekali.

Pada 12 November 1799, sebuah hujan meteor kali pertama tercatat oleh manusia. Meteor yang bernama Leonids menghiasi langit pada malam itu.

Lebih dari 200 tahun perekaman hujan meteor pertama, inilah fakta menarik mengenai hujan meteor Leonids:

1. Direkam oleh ilmuwan Amerika Serikat

Hujan meteor kali pertama pernah dicatat oleh orang Amerika Serikat. Astronom dan arkeolog bernama Andres Ellicott Douglass melihat hujan meteor ketika berada pada sebuah kapal di Florida Keys.

Setelah melihat hujan itu, Douglass kemudian menuliskan pada sebuah catatan jurnal yang isinya menuliskan kondisi pertama ketika melihat fenomena itu.

Jurnal tulisan itu kemudian menjadi inspirasi semua orang untuk mempelajari astronomi mengenai meteor.

Hujan meteor Leonids terjadi setiap tahun pada bulan November. Peristiwa ini tepatnya terjadi ketika orbit bumi melintasi orbit Komet Tempel-Tuttle jalan mengelilingi matahari setiap 33 tahun yang meninggalkan jejak puing di belakangnya.

Ketika orbit bumi melintasi jejak puing ini, potongan-potongan komet jatuh ke permukaan planet. Hambatan udara di atmosfer bumi menyebabkan serpihan komet memanas dan menyala menjadi bola api terbakar yang disebut meteor.

Dilansir dari Space.com, serpihan komet berukuran butiran pasir atau kacang polong, sehingga mereka cenderung terbakar sepenuhnya sebelum memukul permukaan bumi.

Serpihan yang sampai ke bumi disebut meteorit, namun Tapi hujan meteor Leonid sepertinya tidak akan menghasilkan meteorit.

3. Rasi bintang Leo

Disebut hujan meteor Leonids karena meteor-meteor yang melesat muncul dari pusat radian di atas rasi bintang Leo. Pada November, rasi bintang bisa dilihat di arah Timur Laut pada malam hari.

Ketika itu serpihan-serpihan yang berasal dari komet Tempel-Turttle bergerak berlawanan dengan gerakan bumi.

Revolusi bumi akan membawa bumi berdekatan dengan lokasi serpihan-serpihan itu, sehingga memungkinkan beberapa serpihan memasuki atmosfer bumi dan terbakar serta tampak sebagai bola-bola cahaya.

4. Dilihat mata telanjang

Meteor terlihat dengan mata telanjang, jadi Anda tidak memerlukan peralatan khusus untuk melihatnya ketika cuaca cerah.

Kecepatan meteor yang melesat bisa mencapai 72 kilometer per jam. Kadang-kadang, ini membentuk jalur cahaya yang panjang dengan rona cahaya putih, biru, atau hijau.

Badai meteor Leonids pada 1833 begitu kuat, dengan 200 ribu meteor yang luar biasa dilihat per jamnya di langit malam. Kepanikan pun meluas di seluruh Amerika Serikat.

Catatan menunjukkan orang-orang yang menggambarkan langit tampak seolah-olah terbakar "dengan banyak orang yang percaya bahwa akhir dunia adalah malam itu".

5. Berukuran pasir halus

Meskipun meteoroid umumnya berkisar antara ukuran butiran pasir ke batu besar, Leonids sebagian besar terdiri dari pasir "halus" atau puing-puing berukuran marmer yang biasanya membakar sekitar 96 kilometer di atas permukaan bumi.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/12/14175221/200-tahun-sejak-dicatat-pertama-ini-fakta-menarik-hujan-meteor-leonids

Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke