Paling utama, kata Okto, ia dan tim mesti sepakat menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah yang baik di mata dunia. Okto mengaku beruntung mendapat tim yang solid dan setia membantu dirinya dalam bekerja.
"Saya punya tim yang sangat solid tim yang selalu membantu saya, tim yang setia dan mampu membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang baik," kata Okto dalam Forum Pemuda 2018 yang digelar PDI Perjuangan di Grha Niaga Thamrin, Sabtu (27/10/2018)
Menurut Okto, ada empat tugas utama yang harus dilakukan dirinya dan tim. Seluruh tugas, ditargetkan untuk sukses.
"Pertama sukses pelaksanaan, kedua sukses administrasi, yang ketiga sukses legacy, ini yang paling berat, yang keempat sukses prestasi," jelas Okto.
Okto menceritakan, Inapgoc tak punya waktu banyak untuk bersiap. Dalam waktu sembilan bulan, tim harus tuntas menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Asian Para Games 2018.
Komunikasi antarlembaga terus dibangun. Kepentingan politik dan golongkan dikesampingkan untuk mengutamakan kepentingan bangsa.
Pada akhirnya, hingga Asian Para Games 2018 berakhir, Inapgoc berhasil menorehkan kesuksesan untuk Indonesia sebagai tuan rumah.
Kesuksesan itu, salah satunya dibuktikan dengan pujian yang didulang Indonesia atas gelaran empat tahunan itu. Bahkan, dari segi prestasi, Indonesia berhasil melampaui target awal.
"Alhamdulillah kita meleset dari target yang cuma 8 besar jadi 5 besar. Dari target 18 emas jadi 37 emas," kata Okto.
Namun, Okto mengatakan, tujuan akhir dari Asian Para Games 2018 bukan sukses penyelenggaraan acara, melainkan membuat Indonesia menjadi lebih ramah disabilitas.
"Karena tujuan akhir kita bukan sukses menyelenggarakan Asian Para Games, tapi tujuan akhir kita adalah membuat Indonesia lebih ramah disabilitas," tandasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/28/08570321/cerita-raja-sapta-soal-inapgoc-yang-sukses-gelar-asian-para-games-2018