Salin Artikel

Moeldoko Ungkap Upaya Jokowi Dongkrak Elektabilitas di Pilpres 2019

Hal ini menanggapi survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf, sebesar 52,6 persen, sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 32,7 persen.

Menurut mantan Panglima TNI tersebut, salah satu cara untuk meningkatkan elektabilitas, yakni meningkatkan kinerja atas program-program.

"Sebagai pemerintah, tetap memberikan pelayanan yang terjaga dengan baik. Walaupun masuk ke pesta demokrasi atau tahun politik, Pak Jokowi tidak berubah, tetap konsisten bekerja. Ya karena pelayanan itulah yang diyakini meningkatkan elektabilitas," ujar Moeldoko ketika dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Apalagi, hingga pelaksanaan pencoblosan April 2019, akan ada sejumlah proyek infrastruktur yang rampung dan peluncuran program kesejahteraan masyarakat. Moeldoko yakin dalam sisa waktu kampanye, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf akan meninggalkan rival.

"Cukup waktunya. Kami sudah hitung benar-benar," ujar Moeldoko.

Moeldoko sekaligus mengapresiasi survei Litbang Kompas. Menurut dia, hasil survei yang menempatkan Jokowi-Ma'ruf pada posisi apapun, baik unggul atau tidak, tetap akan menjadi bahan evaluasi TKN.

Dalam konteks hasil survei Kompas sendiri, Moeldoko setuju apabila posisi Jokowi-Ma'ruf belum aman sehingga menjadi motivasi bagi TKN untuk bekerja lebih masif lagi.

"Survei itu (Kompas) memberikan motivasi kepada TKN untuk bekerja lebih keras lagi. Tapi ya sekali lagi saya bilang bahwa pemerintah harus tetap memberikan pelayanan terbaik. Intinya itu saja," ujar Moeldoko.

Elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mencapai 52,6 persen dalam Pilpres 2019. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mendapat 32,7 persen.

Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas yang digelar pada 24 September-5 Oktober 2018.

Seperti dikutip dari harian Kompas yang terbit, Rabu (24/10/2018), mereka yang belum menentukan pilihan atau merahasiakan pilihannya sebesar 14,7 persen.

"Seandainya 14,7 persen responden ini merapat kepada Prabowo-Sandi, dalam hitungan sederhana, peluang Jokowi- Ma’ruf masih sedikit lebih lebar," kata Bambang Setiawan dari Litbang Kompas.

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/24/18092361/moeldoko-ungkap-upaya-jokowi-dongkrak-elektabilitas-di-pilpres-2019

Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke