Alasannya, sejumlah lembaga survei menyatakan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah mencapai 70 persen.
Oleh karena itu, menurut Ma'ruf, seharusnya kemenangan yang diraih pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin bisa mencapai angka yang sama.
Salah satu survei yang dikutip Ma'ruf adalah survei Indikator yang dirilis pada 26 September 2018.
Berdasarkan survei itu, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah mencapai 72 persen.
"Tingkat kepuasan masyarakat Indonesia di atas 70 persen. Karena itu, di dalam Pilpres nanti, karena itu harus juga membuktikan bahwa kepuasan itu bisa dilihat dari hasil pemilihan presiden dan wakil presiden, hasilnya adalah minimal 70 persen," kata Ma'ruf saat memberikan sambutan di pelantikan Tim Kampanye Daerah Kalimantan Tengah di Kalawa Convention Hall, Palangkaraya, Selasa (23/10/2018).
Ma'ruf mengklaim, masyarakat di daerah merasakan langsung hasil kerja Presiden Joko Widodo, terutama di bidang infrastruktur.
Padahal, kata dia, Jokowi terhitung efektif bekerja selama 3 tahun. Sebab, pada tahun pertama, Jokowi harus menyelesaikan hambatan dari oposisi di parlemen.
Ma'ruf mengatakan, pada tahun kedua, Jokowi berhasil melobi sejumlah partai oposisi untuk masuk ke gerbong koalisi pendukung pemerintah.
"Tapi walau bekerja tiga tahun sudah meletakkan landasan yang kuat. Ini saya kira bagi mereka yang optimistis melihatnya," kata Ma'ruf.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/23/20110441/maruf-amin-ingin-menang-dengan-angka-70-persen-di-pilpres-2019