"Hanya 8,7 persen publik yang menyatakan tidak khawatir," ujar Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ikrama Masloman di Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Dari responden yang khawatir tersebut, 74,5 persen menyatakan ingin media sosial dibersihkan atau ditertibkan dari penyebaran berita-berita bohong.
Responden yang ingin media sosial dibersihkan dari hoaks berasal dari berbagai segmen. Mulai dari berpendidikan tinggi maupun rendah, ekonomi lemah hingga ekonomi mapan.
Bahkan mayoritas pendukung partai politik, pendukung capres hingga pengguna media sosial sendiri ingin hoaks itu ditertibkan.
"Mayoritas pendukung masing-masing partai politik menyatakan persetujuan mereka agar media bersih dari informasi hoaks," kata Ikrama.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada 10-19 Oktober 2018 dengan jumlah 1.200 responden diseluruh Indonesia.
Metode sampling yang digunakan yakni multistage random sampling dan pengambilan data dilakukan dengan wawancara tetap muka menggunakan kuesioner.
Adapun margin of error plus minus 2,8 persen. Survei juga dilengkapi dengan FGD, analisis media dan indepth interview.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/23/17372461/survei-lsi-75-persen-publik-khawatir-hoaks