Salin Artikel

Jokowi: Kita Ingin Mendapatkan "Trust"...

Demikian diungkapkan saat wawancara dengan pemimpin redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo dalam acara Satu Meja the Forum yang ditayangkan Kompas TV, Senin (22/10/2018) malam.

Demi mewujudkan hal itu, Presiden dibantu para menterinya mempersiapkan sejumlah event skala besar serinci mungkin. Mulai dari Asian Games 2018, Asian Para Games 2018 hingga Annual Meeting IMF-World Bank 2018.

"Kita ingin mendapatkan trust. Kita ingin membangun kepercayaan dari dunia internasional terhadap negara kita, Indonesia. Sehingga event besar tersebut, baik Asian Games, baik Asian Para Games atau Annual Meeting IMF-WB, itu betul-betul kita rencanakan sejak awal dan detail. Ini yang masyarakat enggak tahu. Detail," ujar Jokowi.

Pada perhelatan Asian Games 2018 misalnya. Jumlah atlet, ofisial hingga penonton dari negara tetangga mencapai 17.000. Ini sudah diperkirakan penyelenggara sebelumnya.

Oleh sebab itu, Presiden mengikuti betul persiapannya. Mulai dari kesiapan transportasi serta aksesnya, penginapan atlet di Kemayoran, hingga kesiapan venue apakah sudah sesuai standard atau belum.

Tidak hanya dari sisi persiapan penyelenggaraan, Presiden dibantu Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Inasgoc Erick Thohir juga memantau perkembangan latihan para atlet.

"Prestasi juga kita cek, bagaimana try out di luar negeri, latihan-latihandi dalam negeri, semua kita cek, kita tanya langsung, berapa emas yang mau disumbangkan kepada negara. Kemudian ketemu 16 emas. Itu pun masih banyak yang ragu. Sebulan sebelumnya malah tambah 20 emas. Enggak, saya bilang. 16 ini saja kalau sudah dapat saja kita sudah cukup dan alhamdulilah," ujar Jokowi.

"Tapi ya itulah, dari sisi penyelenggaraannya, kita mendapatkan pujian dari seluruh peserta negara lain dan prestasi yang biasanya kita di ranking 15, 16, 17, 22, kita bisa masuk ke ranking 4. Emasnya biasanya dapat 4, dapat 2, dapat 5, sekarang kita bisa dapat 31 emas," lanjut dia.

Demikian juga Asian Para Games 2018. Indonesia berhasil bertengger di peringkat ke-5 dengan raihan 37 medali emas, 47 medali perak dan 51 medali perunggu.

Annual Meeting IMF-World Bank pun demikian. Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah telah menganggarkan Rp 560 miliar demi suksesnya acara itu. Namun, banyak orang yang salah paham dengan besaran alokasi anggaran tersebut. Mereka berpikir seluruh uang itu dipakai untuk penyelenggaraan acara. Padahal bukan.

"Perlu saya sampaikan, uang itu dipakai untuk perbaikan dan penyiapan infrastruktur yang ada. Apron parkir pesawat kita lebarkan karena pesawat yang datang (banyak). Informasi awal mereka menyampaikan 16.000 (tamu hadir). Tapi ternyata yang datang 36.600, sehingga ini perlu persiapan apron pesawat. Jalan persimpangan di Bali yang sering macet juga ya, mau tidak mau harus kita buatkan terowongan. Biayanya untuk itu," ujar Jokowi.

"Untuk hotel, mereka (bayar sendiri), pesawat mereka, makan juga mereka, mereka yang bayar sendiri kok. Mereka orang-orang kaya semua. Jadi ini yang sering disalahpahami," lanjut dia.

Lebih dari itu semua, Presiden Jokowi menginginkan agar apa yang dilakukan pemerintah bisa menginspirasi masyarakat untuk tetap optimis di tengah kendala yang ada.

"Kita ingin membawa masyarakat, membawa negara kepada optimisme, apapun tantangannya, apapun rintangannya. Karena memang tantangan berat, rintangan berat tapi harus kita bawa masyarakat, bangsa ini ke sebuah optimisme ke depan," ujar dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/23/09361861/jokowi-kita-ingin-mendapatkan-trust

Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke