Salin Artikel

BNPB Sebut Jokowi Minta Wiranto dan Puan Buat SOP Penanganan Bencana

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, usai mengikuti sidang paripurna kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Sidang tersebut salah satunya membahas evaluasi penanganan bencana di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat.

"Presiden minta supaya SOP jelas. Misal, begitu terjadi bencana harus jelas, TNI berbuat apa, Polri berbuat apa, BNPB berbuat apa, sekarang 'kan enggak jelas. Sementara ini, enggak ada SOP yang begitu," kata Willem.

Menurut Willem, instruksi pembuatan SOP diperlukan agar respons penanganan bencana alam dapat ditangani secepat mungkin. Saat ini, kata Willem, SOP atau instruksi standar yang ada, hanya berupa peraturan bagi BNPB untuk melakukan tanggap darurat.

Oleh karena itu lah, Jokowi meminta ada SOP yang mengatur kerja setiap kementerian/lembaga. Pembuatan SOP ini diserahkan kepada Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto serta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Kedua Menteri Koordinator akan membuat SOP yang mengatur kementerian dan lembaga yang ada di bawahnya.

"Untuk dasar buat SOP, dasarnya UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana," kata dia.

Artinya, dengan adanya SOP tersebut, tidak diperlukan revisi UU penanggulangan bencana.

"Oh, enggak (perlu revisi). Sudah diatur di dalam penyelenggaraan, mulai dari kita melakukan upaya mitigasi sebelum bencana, apabila terjadi bencana, sampai setelah bencana. Termasuk keuangan, menerima bantuan internasional dan sebagainya," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/16/22093951/bnpb-sebut-jokowi-minta-wiranto-dan-puan-buat-sop-penanganan-bencana

Terkini Lainnya

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke