Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pengungsi datang dari sejumlah wilayah. Tercatat, sebanyak 38.621 pengungsi berasal dari Kota Palu, 15.500 pengungsi dari Sigi, dan 20.223 pengungsi dari Donggala.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Sutopo Purwo Nugroho, pangungsi terbanyak berasal dari Kota Palu, lantaran Palu merupakan daerah terdampak gempa yang paling parah.
"Yang terparah di Kota Palu, utamanya di kawasan Balaroa," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Senin (8/10/2018).
Namun demikian, Sutopo mengatakan korban terdampak gempa dan tsunami juga ada yang mengungsi keluar dari Kota Palu. Mereka kebanyakan meninggalkan Palu untuk sementara menginap di rumah keluarga atau kerabat.
Gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Jumat (8/10/2018) juga mengakibatkan 1948 orang meninggal dunia.
BNPB mencatat juga, ada 10.679 orang luka berat. Tercatat pula 835 orang hilang dan diperkirakan masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami.
Dilaporkan pula, 65.733 rumah dan 2.736 sekolah rusak. Ditambah lagi, terdapat 7 fasilitas kesehatan rusak berat, terdiri dari 1 rumah sakit dan 6 puskesmas.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/08/15434001/74444-korban-gempa-dan-tsunami-sulteng-mengungsi-di-147-titik