Namun, tidak seluruh gempa dirasakan oleh masyarakat, karena kekuatannya yang kecil.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, intensitas gempa susulan kian menurun.
"Gempa susulan masih terus berlansung. Sampai pukul 06.00 WIB, ada 437 gempa susulan yang kalau kita lihat intensitasnya dia semakin menurun," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2018).
Gempa tersebut, kata Sutopo, masih akan terus berlangsung. Bahkan, gempa susulan bisa mencapai 1000 kali.
Hal itu merupakan proses yang normal mengikuti terjadinya sebuah gempa besar.
"Dalam rangka mencari keseimbangan sistem lempeng sesar yang ada. Sifatnya normal," ujar Sutopo.
Untuk itu, Sutopo meminta masyarakat tak khawatir dengan gempa susulan tersebut. Ia juga berharap, intensitas gempa susulan dapat terus menurun.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dengan ini. Mudah-mudahan ini akan terus menurun intensitasnya," katanya.
Gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami melanda Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).
Akibat bencana tersebut, BNPB mencatat 1.571 orang meninggal dunia.
Selain itu, terdapat 2.549 korban luka berat sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit, baik di Palu maupun di luar Palu. Adapun korban hilang mencapai 113 orang. Sementara rumah rusak tercatat mencapai 66.238 unit.
Hingga saat ini, proses evakuasi dan pencarian masih terus dilakukan. Bantuan juga terus disalurkan untuk 70.821 pengungsi yang tersebar di 141 titik.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/05/17112761/terjadi-437-kali-gempa-susulan-di-sulteng-hingga-pagi-tadi