Diketahui, tujuh kecamatan itu adalah, Kecamatan Lindu, Kulawi, Kulawi Selatan, Dolo Barat, Dolo Selatan, Gumbasa, dan Salua.
Ketujuh kecamatan tersebut terisolir lantaran jalan longsor dan banyak bangunan yang runtuh.
"Tujuh kecamatan terisolir karena jalan tertutup longsor, juga terbelah-belah, hancur," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Senin (1/10/2018).
Sutopo mengatakan, wilayah yang terdampak gempa memang cukup luas, bahkan di luar Kota Palu dan Kabupaten Donggala.
Ia juga mengakui akses menuju Kabupaten Sigi begitu sulit karena longsor dan jalanan rusak.
"Begitu sulitnya kita menuju akses karena di berapa tempat jalan menuju ke sana memang longsor, jalannya rusak, dan sebagainya," ujar Sutopo.
Meski demikian, tujuh kecamatan tersebut hingga saat ini masih memerlukan bantuan logistik, obat-obatan, tenaga medis, hingga alat berat.
Sejak gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang dan tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, korban jiwa dan kerusakan terus bertambah.
Hingga pukul 13.00 siang ini, tercatat, 844 orang meninggal dunia, 90 orang hilang, serta 632 luka berat dan dirawat di rumah sakit.
Selain itu, ada 48.025 jiwa mengungsi di 103 titik di Kota Palu. Sementara jumlah pengungsi di Kabupaten Donggala, datanya belum dapat disampaikan.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/01/20035711/tujuh-kecamatan-di-kabupaten-sigi-terisolir-karena-gempa