Sepuluh negara tersebut adalah Australia, Amerika Serikat, Maroko, Korea Selatan, Uni Eropa, Tiongkok, Singapura, Turki, Filipina, dan Swiss.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hari ini wakil Kementerian Luar Negeri akan melakukan pertemuan dengan para duta besar yang sebelumnya sudah menawarkan bantuan.
Ia menambahkan, penerimaan bantuan internasional sudah ada mekanismenya sendiri dan telah diatur dalam regulasi.
"Jadi sudah ada pernyataan resmi pemerintah (negara menerima bantuan internasional), BNPB bersama kementerian dan lembaga menyiapkan formulir, kementerian luar negeri memberikan informasi tetapi khusus kepada negara-negara yang sudah akan memberi bantuan," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Senin (1/10/2018).
Setelahnya, diatur bagaimana bantuan tersebut dapat tersalurkan ke para pengungsi dan korban di Palu dan Donggala.
Sutopo menambahkan, dalam hal ini ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance (AHA Centre) akan membantu proses registrasi dan koordinasi bantuan internasional.
"Saat ini AHA Centre sudah menyalurkan bantuan menuju Palu," ujar Sutopo.
Sejak gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang dan tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, korban jiwa dan kerusakan terus bertambah.
Hingga Senin pukul 13.00, tercatat 844 orang meninggal dunia, 90 orang hilang, serta 632 luka berat dan dirawat di rumah sakit. Selain itu, ada 48.025 jiwa mengungsi di 103 titik di Kota Palu.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/01/16380181/10-negara-dunia-tawarkan-bantuan-untuk-korban-gempa-dan-tsunami-palu